Bicara Soal Kota ‘Ngapung’ Agus Dinilai Gagal Paham
Yang paling ditakuti warga dari penggusuran adalah aksesibilitas pasca penggusuran seperti akses kehidupan, dan pekerjaan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Koordinator Sahabat Anies-Sandi, Anggawira menilai calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono belum siap memimpin DKI Jakarta karena belum mengetahui akar permasalahan di Ibu Kota terutama mengenai masalah penggusuran warga dan banjir yang kerap melanda beberapa wilayah setiap tahun. Hal ini, menyusul komentar Agus dalam sebuah video yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta.
“Video yang viral ini membuktikan bahwa Agus belum siap memimpin Jakarta, karena beliau tidak memahami akar permasalahan kota ini. Khususnya mengenai penggusuran dan banjir. Beliau mencontohkan kota-kota di dunia yang berdiri mengapung dan membangun lokasi pemukiman diatas air. Hal tersebut tentu sangat tidak cocok dengan kondisi geografis di Jakarta terlebih lokasi sungai dan kali di Jakarta masih banyak tercemar dan kotor. Saya rasa hal tersebut bukanlah suatu solusi tepat namun justru akan menimbulkan masalah baru,” ujar Anggawira dalam keterangan persnya, Rabu, (28/12/2016).
Anggawira menyampaikan, masalah penertiban pemukiman liar di bantaran sungai dan kali tidak sesederhana mengambil kebijakan untuk membangun lokasi pemukiman baru di atas permukaan air sehingga warga tidak perlu direlokasi.
“Masalahnya tidak sesederhana itu. Bangun pemukiman sehingga warga tidak perlu di’geser’ seperti yang beliau katakan. Namun, yang terpenting adalah menghormati warga yang mendiami tanah tersebut meskipun itu tanah milik negara. Namun, hak-hak mereka juga harus dipenuhi,” papar Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Organisasi tersebut.
Salah satu hal, sambung Anggawira, yang paling ditakuti warga dari penggusuran adalah aksesibilitas pasca penggusuran seperti akses kehidupan, dan pekerjaan.
“Relokasi ke tempat yang lebih layak huni, dan lingkungan yang lebih sehat saya rasa merupakan hal yang lebih bijaksana dan adil bagi warga daripada mendirikan kota ‘ngapung’," kata Angga yang juga Fungsionaris Partai Gerindra.
Lebih lanjut, dosen Universitas Islam As-Syafi'iyah ini menyayangkan sikap Agus yang kerap ‘mangkir’ dari undangan media untuk melakukan debat dengan kandidat lain. Untuk itu, ia memandang putra sulung dari Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini tidak siap dalam menghadapi lawan-lawannya.
“Kealpaannya dalam beberapa undangan debat kandidat menunjukan beliau belum siap dalam menghadapi lawan-lawannya di Pilkada DKI 2017. Padahal, dari debat tersebut beliau bisa mendengar secara langsung pemaparan dari kandidat lain. Dan masyarakat bisa membandingkan kompetensi masing-masing calon,” simpul Angga.