Reka Ulang Perampokan Pulomas, Begini Aksi Ius Pane Saat Berada di Rumah Dodi Triono
Petugas Polres Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017) pagi menggelar prarekonstruksi kasus perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Polres Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017) pagi menggelar prarekonstruksi kasus perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur.
Hanya tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane saja yang dihadirkan dalam prarekonstruksi kali ini.
Sedangkan pelaku lain serta korban, diperankan orang pengganti.
Dalam sepuluh adegan pertama, tampak peran Ius Pane yang merupakan wakil kapten komplotan Ramlan Butar-butar begitu dominan.
Adegan pertama memeragakan ketika empat pelaku mengendarai mobil Ertiga B 1278 EOP yang merupakan mobil sewaan.
Mobil sempat melintas di depan rumah korban untuk mengamati kondisi rumah Dodi.
Mobil itu lalu putar balik tak jauh dari rumah korban.
Adegan kedua adalah saat mobil pelaku berhenti di depan rumah Dodi.
Kemudian adegan selanjutnya, Ius Pane turun dari mobil dan berjalan ke dekat pintu gerbang.
Adegan ke empat, Ius Pane mengecek pagar rumah yang tertutup.
Ia pun kemudian menemukan pagar rumah yang tidak terkunci.
Dari sana, berlanjut ke adegan selanjutnya yakni ketika Ius Pane masuk ke bagian teras rumah mewah itu.
Pada adegan ke tujuh, terlihat pemeran peraga sopir Dodi, Sugiyanto datang menghampiri Ius Pane yang berdiri di garasi depan.
Adegan ke delapan terlihat kapten rampok Ramlan Butar-butar alias Si Pincang yang diperankan lelaki pengganti keluar dari pintu kemudi mobil.
Ramlan kemudian berjalan pincang masuk ke teras rumah dan mendekat ke arah Ius Pane yang sedang ada di sana.
Adegan ke sembilan ketika pelaku Erwin Situmorang yang diperagakan pengganti keluar dari mobil dan mengikuti Ramlan masuk ke dalam rumah.
Baca: Alasan Polisi Tak Hadirkan Korban Kasus Perampokan Sadis Pulomas Dalam Prarekonstruksi
Pada adegan ke sepuluh, Erwin menghampiri Ramlan yang sudah berada di garasi.
Polisi menghentikan prarekonstruksi di luar rumah sampai pada adegan ini.
Agedan selanjutnya dilakukan di bagian dalam rumah dan bersifat tertutup.
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Muhammad Agung mengatakan, sebanyak 72 adegan diperagakan untuk mengetahui kronologi perampokan.
Bagaimana para pelaku mengawasi rumah, masuk ke dalam rumah, melakukan penyekapan, menggeledah sejumlah ruangan di dalam rumah hingga perampok keluar dari rumah Dodi Triono.
"Untuk perkembangan terbaru sementara ini tidak ada, tetap sama seperti kemarin, pelaku hanya ambil uang, jam, dompet milik Dodi Triono, dan terkait pelaku masuk ke dalam mobil Honda Jazz itu hanya melakukan pengecekan barang," ujarnya, Jumat (6/1/2017).
Dirinya menambahkan, ketika para pelaku masuk ke dalam rumah ntuk melancarkan aksi perampokan dan pembunuhan hingga mencapai belasan menit.
"Jadi total 16 menit dari masuk hingga keluar lagi," tambahnya.
Kapolres menyatakan, dari kesaksian, pelaku tidak mempunyai niat untuk melakukan perampokan dan disertai pembunuhan terhadap Dodi Triono sang pemilik rumah mewah.
"Sengaja atau tidaknya para komplotan pelaku ini memang spesialis merampok rumah, dan terkait Dodi yang masuk kedalam menggunakan mobil dan dibukakan oleh pelaku, Ramlan Butar Butar, itu tidak ada komunikasi sebelumnya dan memang kebetulan," jelasnya.
Dari prarekonstruksi itu pula, diketahui anak pertama dari Dodi Triono yakni Dianita Gemma Dzalfayla sempat mendapatkan tindakan kekerasan yang dilakukan seorang pelaku Erwin Situmorang.
"Korban sempat dipukul secara spontan si pelaku, menggunakan tangan dan gagang senpi," imbuhnya.
Penulis: Feryanto Hadi