Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandji: Saya Tidak Bisa Pilih Petahana Karena Tidak Mau Punya Gubernur yang Bully's Sama Orang

Komika sekaligus artis Pandji Pragiwaksono menyatakan alasannya lebih memilih Anies Baswedan - Sandiaga Uno dibanding calon lain.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pandji: Saya Tidak Bisa Pilih Petahana Karena Tidak Mau Punya Gubernur yang Bully's Sama Orang
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Pandji Pragiwaksono dalam debat juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kamis Malam(12/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komika sekaligus artis Pandji Pragiwaksono menyatakan alasannya lebih memilih Anies Baswedan - Sandiaga Uno dibanding calon lain.

Hal itu Pandji ungkapkan ketika mendapat pertanyaan dari Feni Rose dalam debat juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kamis Malam(12/1/2017).

Baca: Sandiaga Uno: Debat Besok Akan Membuka Mata Masyarakat

Feni Rose yang menjadi panelis dalam debat itu sempat bertanya ke Pandji kenapa dia menjatuhkan pilihan kepada Anies Baswedan - Sandiaga uno.

"Sudah jelas saya tidak bisa memilih petahana karena saya tidak mau punya gubernur yang bully's sama orang," kata Pandji.

Pandji yang juga merupakan juru bicara Pasangan Anies-Sandi, mencontohkan kasus Ibu Yusri yang sempat dikatai petahana maling.

Berita Rekomendasi

Padahal, ibu itu datang ke gubernur hanya ingin menyampaikan keluhan mengenai pencairan dana KJP untuk membeli seragam anaknya.

"Anaknya dibully di sekolah dan gak bisa ngelawan karena yang membully ibunya adalah gubernur," tutur Pandji.

Sementara itu, saat ditanya kenapa tidak memilih paslon dari no urut 1, Pandji menganggap bahwa kompetensi dan pengalaman Anies-Sandi lebih teruji.

Baca: Ketika Seorang Penyandang Difabel Meminta Bantuan Alat Lukis Kepada Sandiaga Uno

Terlebih Anies Baswedan yang dinilai berhasil saat memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saya lebih percaya orang yang memimpin kementerian dengan serapan anggaran 94 persen. Sedangkan mpok Silvy, saya belum pernah mengenalnya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas