TRIBUNNEWS.COM - Pengguna Twitter di Indonesia dua hari ini tiba-tiba ramai membahas ornamen yang terpampang pada gedung Alexis.

Itu setelah akun bernama Tengku Zulkarnain mempertanyakan apakah ornamen gedung tersebut terbaca "PKI".

"Saya Mau Bertanya pd Para Followers Semua. Benarkah Ornamen Gedung Alexis Ini Jika Dibaca Adalah "PKI....?"
Soalnya Kami Mau Meyakinkan.....," cuitnya di akun @UstadTengku

Belum diketahui secara pasti apakah itu merupakan akun twitter milik Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain.

Namun postingan tersebut berhasil menyita perhatian pengguna twitter untuk 'membantu' menemukan jawaban hingga akhirnya menjadi viral.

Baca: Singgung Alexis Dalam Debat, Anies Baswedan: Ini Soal Nyata di Depan Kita

Baca: Ragam Pendapat Netizen Terkait Rencana Anies Menutup Alexis, Ada yang Ragu Ada yang Setuju

Baca: Diduga Jadi Tempat Prostitusi Kelas Atas yang Tak Tersentuh Ahok, Anies Bertekad Tutup Alexis

Ada yang menjawab dengan bijaksana, namun banyak juga yang memberikan komentar nyelenehnya.

Tak pelak, postingan itu seolah menjadi ajang 'adu imajinasi' para netizen dalam membahas ornamen tersebut.

Jawaban bijak diberikan Sari Alam Segar dalam akunnya @riki_SAlamSegar:

Ia memberikan jawabannya melalui sebuah gambar.

Ia kemudian menjelaskan makna dari gambar tersebut. Menurutnya persepsi setiap orang saat melihat sesuatu bisa berbeda, dan juga banyak faktor yang berpengaruh dalam melihat keobjektifan sebuah gambar.

"maksudnya adlh ketika hati hitam..maka apapun yg dilihat oleh mata akan hitam..pdhl yg dilihat pelangi,"  tulisnya.

Namun namanya juga media sosial, jawaban nyeleneh dari netizen pun dengan cepat menyebar.

Mereka mengemukakan makna ornamen pada gedung Alexis dengan gambaran yang berbeda-beda, seperti berikut:

1. Orang Berdansa

2. Bayar

3. FPI

4. TZ

5. Ossas

Adapula yang memberikan pandangan serupa namun dengan objek yang berbeda:

Disebut Dalam Debat

Cagub DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan menyebut nama Alexis saat debat kandidat pemimpin Jakarta di hotel Bidakara, Jumat (13/1/2017) malam.

Dalam debat yang diselenggarakan KPU DKI tersebut Anies menanyakan soal keberadaan hotel Alexis ‎yang menandakan penanganan masalah prostitusi di Jakarta masih sangat lemah.

"Masa (penegakan aturan) ke rakyat kecil prosedur enggak diikuti? Tapi prostitusi kelas tinggi aturannya enggak bisa ditindak. Di mana pegangan nilainya?" kata Anies di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (14/1/2017).

Anies mengatakan jika dalam memimpin Jakarta jangan hanya memikirkan perut, otak dan dompet.

Tetapi juga nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

"Karena itu tidak ada pegangan nilai. Tidak ada pegangan prinsip. Seakan-akan urusan hanya untung rugi," kata Anies.

Anies membantah jika pertanyaan soal tempat prostitusi tersebut merupakan pertanyaan titipan partai politik.

Menurut Anies permasalah prostitusi di Jakarta merupakan permasalahan nyata yang harus dibereskan.

Anies dengan tegas mengatakan akan menutup tempat prostitusi tersebut bila terpilih sebagai gubernur Jakarta.

"Enggak ada (titipan), ini menyangkut soal nyata di depan kita," kata Anies.

Anies juga kembali memaparkan mengenai dibutuhkannya integritas dalam menjadi seorang ‎pemimpin.

Integritas tersebut bukan hanya mengenai adanya kejujuran saja .

"Firaun itu jujur lho, jujur dalam zalimnya jujur dalam kesewenang-wenangannya. Dia ceritakan kesombongannya. Tapi integritas itu bukan jujur. Integritas itu jujur membela kepentingan publik," kata Anies.