Kisah Makam Tanpa Nama di Pondok Ranggon, Ada yang Berbeda dari Liang Lahat Lainnya
Ketika ada jenazah datang, liang sudah siap. Namun, ada yang berbeda dari liat kubur para tunawan ini.
Editor: Rendy Sadikin
Tulisan ditorehkan dengan menggunakan spidol. Diterpa hujan, panas, dan angin, lama kelamaan identitas makam mereka pun pudar. Potongan kayu yang jadi nisan, juga hancur.
“Sebab seringkali jenazah datang tidak disertai dengan papan nama (nisan). Kebanyakan malah yang dari panti sosial. Sederhana saja, supaya bisa dipasang. Kami di sini hanya bisa buat nisan seadanya. Kadang dari kayu sisa peti. Peti mereka juga nggak bagus-bagus amat kayunya. Namanya peti jatah,” kata Andi.
Akibatnya ketika ternyata ada keluarga yang mencari jenazah, sesampainya di area pemakaman tunawan, sulit untuk diketahui yang mana makam anggota keluarga mereka tersebut.
Nomor registrasi dan nama tunawan yang dimakamkan tercatat tetapi ketika mencari makamnya, tulisan pada nisan yang dapat menjadi petunjuk sudah pudar.
KOMPAS.com/Sheila Respati
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.