Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Disangka, Ternyata Ini Mimpi Sang Ayah Sebelum Ahok Menjadi Pejabat

Ahok menceritakan peran sang ayah, Indra Tjahaja Purnama, dalam perkembangan kariernya sebagai pejabat publik.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Tak Disangka, Ternyata Ini Mimpi Sang Ayah Sebelum Ahok Menjadi Pejabat
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri) bersama Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (kanan), dan Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor Urut Dua Basuki Basuki Tjahaja Purnama (tengah) melayani pembeli saat menghadiri Syukuran Jakarta di Lapangan Blok S, Jakarta, Jumat (20/1/2017). Acara tersebut digelar sebagai salah satu ajang kampanye Golkar untuk memperkenalkan pasangan Cagub-Cawagub Nomor Urut Dua Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan peran sang ayah, Indra Tjahaja Purnama, dalam perkembangan kariernya sebagai pejabat publik.

Basuki atau Ahok mengaku tidak memiliki impian menjadi seorang pejabat.

Sebab, menurut dia, dirinya merupakan seorang minoritas di kampung halamannya, Belitung Timur.

Ahok sendiri bercita-cita menjadi seorang pengusaha.

Baca: Soal Ahok, Begini Kata Dwi Yan: Sopan dan Enak Diajak Ngobrol

Hal itu pula yang mendorong Ahok masuk kuliah dengan jurusan manajemen di Prasetya Mulia.

"Kalau bapak saya itu, saya kira sebelum saya menikah sudah mengkhayal anaknya jadi pejabat," kata Ahok, Jumat (20/1/2017).

Saking pengin anaknya menjadi pejabat, sang ayah selalu berpesan kepada saudara yang menjaga Ahok.

Berita Rekomendasi

Ahok menyebut, sang ayah kerap menitipkan Ahok kepada saudara, saat, ayahnya bepergian ke luar kota atau luar negeri.

Baca: Guyonan ala Setnov: Ahok Bukan Gendong Ibunya, Tapi Anaknya

"Tante saya suka cerita, bapak saya selalu pesan untuk hati-hati jaga saya jangan sampai jatuh. Soalnya ini calon bupati, makanya tante saya bilang, 'Ini gila'," ujar Ahok.

Beranjak dewasa, Ahok sempat ingin pergi ke Kanada.

Ia berencana berganti kewarganegaraan.

Hal itu disebabkan karena perusahaan yang dipimpin Ahok mengalami kebangkrutan.

Hanya saja, sang ayah mencegah niat Ahok tersebut. Indra meyakini, putra sulungnya kelak dapat menjadi bupati.

"Bapak saya bilang, 'Rakyat butuh kamu. Kamu percaya sama saya, kamu akan memperjuangkan hak mereka', itu diucapkan tahun 1995," kata Ahok menirukan ucapan sang ayah.

Baca: Dipecat Sepihak, 14 Anggota Pasukan Oranye Ini Ngadu ke Ahok

Ahok pun mencoba mengikuti harapan sang ayah.

Pada akhirnya, Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur pada Pilkada 2005.

Ahok merupakan Bupati Belitung Timur pertama yang terpilih secara langsung.

Mimpi Gubernur DKI

Setelah menjabat Bupati Belitung Timur, Ahok mengikuti Pilkada Bangka Belitung.

Hanya saja, ia kalah dan gagal menjadi Gubernur Bangka Belitung.

Setelah itu, Ahok menjadi anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.

Ahok mengaku dirinya telah bersiap menjadi Gubernur DKI sejak 2010.

Bahkan ia bersama sang istri, Veronica Tan, sempat memikirkan di mana ia akan tinggal jika menjadi kepala daerah.

Baca: Reaksi Ahok saat Wanita Ini Ajak Foto dengan Latar Belakang Spanduk Agus-Sylvi

"Dari tahun 2010 saya sudah mau jadi Gubernur DKI. Ya sudah, cari tanah (untuk membangun rumah), kami dapat di Pantai Mutiara. Tahun 2011, mulai bangun rumah," ujar Ahok.

Rumah yang hingga kini ditempatinya itu dirancang dengan pemikiran dirinya memang akan menjadi gubernur.

Ahok sengaja memilih rancangan halaman terbuka untuk rumahnya, tanpa pagar.

Ia berpikir, jika terpilih menjadi Gubernur DKI, maka akan mendapat fasilitas pengamanan dari kepolisian.

"Enggak ada pagar, enggak ada teralis. Orang ada polisi (yang menjaga), ngapain pakai pagar?" kata Ahok.

Mimpi Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta terwujud pada November 2014.

Baca: Ketika Dewi Persik Memeluk Mesra Ahok

Ia terpilih menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pada Pilkada DKI 2012, pasangan Jokowi-Ahok terpilih menjadi pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Setelah Jokowi menjadi Presiden, Ahok memilih Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Saat ini, Ahok memperebutkan kursi Gubernur DKI periode 2017 - 2022 pada Pilkada DKI 2017.

Ahok kembali berpasangan dengan Djarot.

Mereka diusung oleh empat partai politik.

Yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas