Ahok Sebut KJP Buat Anak Kampung Percaya Diri ke Gramedia
Kata Ahok program KJP membuat pemandangan siswa yang gunakan sepatu, seragam, dan tas butut tak terlihat lagi. Orangtua juga tak perlu ke pegadaian.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat membanggakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat debat Cagub-Cawagub DKI.
"Kita mendidik dengan kartu. Sekarang anak kampung bangga, jalan ke Gramedia (toko buku) pakai kartu digesek, menaikkan kepercayaan diri," kata Ahok dalam debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Ahok menuturkan program KJP membuat pemandangan siswa yang menggunakan sepatu, seragam dan tas butut tak terlihat lagi. Selain itu, orangtua juga tidak perlu lagi ke pegadaian saat tahun ajaran baru karena telah menggunakan KJP.
Pemprov DKI, kata Ahok, juga melakukan evaluasi dalam memberikan beasiswa sebesar Rp25-Rp30juta untuk pemegang KJP yang masuk universitas negeri.
"Ya sebetulnya kita maklum Jakarta orang banyak, kalau Ombudsman bilang Jakarta 16 dari 33 peovinsi. Kemendikbud 22 dari 22," tutur Ahok menyindir Anies Baswedan.
Sedangkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengingatkan angka partisipasi murni (APM) di Jakarta 67 persen. APM nasional 59 persen. Oleh karenanya, Djarot mengatakan pihaknya memberikan subsidi kepada siswa SMU dalam bentuk KPJ.
"Seluruh pelajar SMU diberikan KJP bagi yang tidak mampu. Jakarta kota harapan, ada diantara mereka yang bekerja sehingga tidak melanjutkan sampai tuntas. Kita buka kejar paket, sekolah malam hari, APM kalau mendekat 90 persen," kata Djarot.(*)