Bocah Berusia Dua Tahun Ditemukan Tewas Setelah Hanyut Selama Dua Hari di Kali Ciliwung
"Seorang petugas UPK Badan Air atau pasukan orange sedang membersihkan sampah di Kali Ciliwung, tiba-tiba melihat sesosok mayat."
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR Kecamatan Jagakarsa menemukan sesosok mayat bocah perempuan yang belakangan diketahui bernama Dzakira Talita Zahra (2).
Mayat tersebut ditemukan di Kali Ciliwung dekat Carrefour MT Haryono, Jalan MT Haryono RT 01/01, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).
Zahra merupakan warga Jalan Muara RT 04/03 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa yang hilang, Senin (30/1/2017).
Terakhir kali, dia bersama ibunya sedang mengais rongsokan di pinggir Kali Ciliwung tak jauh dari rumahnya.
Kepala Polsek Metro Pancoran, Komisaris Aswin mengatakan, Zahra ditemukan sekitar pukul 06.30 dalam kondisi tewas setelah Tim SAR melakukan pencarian selama dua hari di aliran Kali Ciliwung.
"Seorang petugas UPK Badan Air atau pasukan orange sedang membersihkan sampah di Kali Ciliwung, tiba-tiba melihat sesosok mayat. Selanjutnya mayat itu diangkat dan diberitahukan kepada pihak keluarga," ujar Aswin, Rabu (1/2/2017).
Dia menjelaskan, tak lama setelah penemuan itu diberitahukan, jenazah Zahra langsung dibawa pihak keluarga untuk segera dimakamkan di wilayah Tanjung Barat.
"Pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan visum et repertum dan sudah membuat surat pernyataan bahwa keluarga sudah mengiklaskan karena ini merupakan kecelakaan," kata Aswin.
Zahra sendiri hilang dua hari lalu saat bersama ibunya sedang mengais rongsokan di tepi Kali Ciliwung di Jalan Muara, tak jauh dari rumahnya.
Terakhir kali dia mengenakan kaos biru.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan dilaporkan ke kantor Polsek Metro Jagakarsa sekitar pukul 15.00 WIB.
Nurjanah (41), ibu Zahra, menuturkan, sebelum kejadian, dia sedang mengumpulkan barang rongsokan di tepi Kali Ciliwung ditemani putrinya itu.
Kemudian Zahra buang air besar di tepi kali.
Setelah selesai, gadis malang tersebut berteriak minta dibersihkan ibunya.
Namun, Nurjanah saat itu menjawab "sebentar".