Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelektual Muda NU: Hentikan Politisasi NU Dengan Ahok

Mestinya masalah ini selesai dan isunya tidak lagi digoreng, demikian menurut Gus Mis.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Intelektual Muda NU: Hentikan Politisasi NU Dengan Ahok
The Jakarta Post/Seto Wardhana
Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementrian Pertanian, Jakarta, Selasa (31/1/2017). Sidang lanjutan yang ke delapan ini diagendakan mendengarkan keterangan saksi salah satunya ketua MUI, Ma'aruf Amin dan anggota KPUD DKI Jakarta Dahlia. THE JAKARTA POST/Seto Wardhana/Pool 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU), Zuhairi Misrawi meminta seluruh kader-kader NU untuk menghentikan mengoreng-goreng atau mempolitisasi perihal kesalahpahaman yang tersebar luas di publik perihal dugaan pelaporan Tim Ahok atas kesaksian KH. Maruf Amin.

Kejadian ini seusai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin hadir di persidangan sebagi saksi ahli atas di persidangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Apalagi Gus Mis demikian sapaannya menegaskan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengklarifikasi tidak akan melaporkan KH. Ma'ruf Amien, karena ia sangat menghormati sesepuh NU.

"Itu artinya, informasi yang beredar selama ini tidak benar, dan diduga itu bagian dari manuver politik dari pihak-pihak lawan yang ingin mencitrakan Ahok tidak menghormati tokoh NU," kata jebolan Universitas Al-Azhar, Kairo yang akrab disapa Gus Mis ini kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/2/2017).

Lagi pula Ahok secara terbuka sudah meminta maaf kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ia sudah memaafkan Ahok.

Mestinya masalah ini selesai dan isunya tidak lagi digoreng, demikian menurut Gus Mis.

"Saya meminta kader-kader NU yang tersebar di sejumlah partai politik agar tidak mempolitisasi isu ini," tegas Gus Mis.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Gus Mis menjelaskan NU adalah ormas yang mendorong demokrasi berkualitas dan karenanya persoalan Pilkada Jakarta diserahkan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang mempunyai program terbaik dan membawa kemaslahatan bagi warga Jakarta.

Memang menurut Gus Mis, ada kecenderungan menarik-narik NU ke ranah politik Pilkada DKI. Ini sangat tidak baik dan tidak sehat.

Karena itu kembali dia mengingatkan bahwa NU adalah ormas yang dalam khittahnya menjaga jarak dengan politik, karenanya seluruh pihak harus menghargai khittah NU 1926 dengan tidak mempolitisasi NU.

"Warga NU sudah dewasa memilih pemimpin yang terbaik bagi DKI Jakarta," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas