Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok-Djarot Menang Versi Survei Kompas, Ini Respons PDIP

Andreas Pareira yakini kembali perkasanya elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 36,2 persen, karena pemilih rasion

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ahok-Djarot Menang Versi Survei Kompas, Ini Respons PDIP
Ist/Tribunnews.com
Joget Flashmob yang diselenggarakan relawan Ahok-Djarot di Mall Bassura, Jakarta Timur, Rabu (8/2/2017) sore, dihadiri ribuan orang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira melihat hasil survei terbaru Litbang Kompas semakin menunjukkan pemilih Jakarta yang aslinya didominasi pemilih rasional.

Andreas Pareira yakini kembali perkasanya elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 36,2 persen, karena pemilih rasional yang melihat kapasitas, kinerja, integritas dan dedikasi paslon.

"Pemilih yang lebih memperhatikan aspek kapabilitas, kinerja, integritas dan dedikasi paslon, ketimbang aspek olah emosi yang dimainkan oleh paslon lain selama 2 bulan terakhir yangsangat mendominasi pertarungan pilkada DKI," ujar Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Jumat (10/2/2017).

Penampilan paslon nomor 2 Ahok-Djarot di panggung debat Paslon juga menurut Andreas Pareira menjadi faktor yang mengonfirmasi harapan publik.

Karena itu menurutnya, aspek debat kandidat di televisi yg ditonton jutaan pemilih menjadi faktor yang menentukan bagi pasangan Ahok-Djarot.

"Kelebihan Ahok-Djarot adalah mereka mampu mengonfirmasi harapan publik pendukung serta semakin meyakinkan undecided, pemilih yang belum memutuskan dan swing voters, pemilih yang masih mungkin berpindah pilihan untuk memilih mereka," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Sementara dua paslon lainnya, baik calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih banyak diuntungkan oleh aspek emosional effek kasus penistaan agama yang dialami Ahok.

Namun mereka kelihatan tidak cukup mampu mengonfirmasi harapan publik pada paslon.

"Bahkan, ada kecenderungan publik mulai kecewa pada paslon Agus-Silvy, yang ternyata dalam debat-debat publik tv tidak cukup meyakinkan."

"Publik yang tadinya terpesona oleh penampilan fisik, nama besar, mulai menyadari bhwa pasangan Agus-Silvy ternyata jauh dari kapabilitas yang diharapkan untuk memimpin jakarta. Hasil survey Litbang Kompas awal Januari 2017 jelas menunjukan fakta tersebut," tegas Andreas Pareira.

Litbang Kompas melakukan survei untuk melihat preferensi publik pada Pilkada DKI Jakarta pada 28 Januari-4 Februari 2017.

Hasil survei menunjukkan bahwa cagub-cawagub nomor pemilihan satu DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki elektabilitas 28,2 persen.

Kemudian, elektabilitas cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat sebesar 36,2 persen.

Sedangkan pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 28,5 persen.

Sementara itu, responden yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) sebanyak 7,1 persen

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas