Sidang Penodaan Agama Bikin Kampanye Ahok Tidak Maksimal
Kasus penodaan agama yang menimpa Basuki atau Ahok penyebabnya. Ahok menjadi terdakwa dalam kasus penodaan agama.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masa kampanye yang dijalani pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dinilai lebih sulit daripada paslon lain.
Kasus penodaan agama yang menimpa Basuki atau Ahok penyebabnya. Ahok menjadi terdakwa dalam kasus penodaan agama.
Pengamat politik dari Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan, kasus tersebut memengaruhi kampanye pasangan nomor dua dari dua aspek.
"Pertama bisa membangun sentimen negatif. Dukungan bisa berpindah karena sentimen negatif itu," ujar Qodari kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2017).
Kedua, kasus tersebut membuat kondisi di lapangan kian panas. Hal tersebut cenderung mempersempit ruang gerak Ahok dan Djarot saat berkampanye. Ini terbukti dari penolakan-penolakan yang dialami Ahok-Djarot dalam beberapa blusukan.
Sementara, masa kampanye bagi pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, dinilai lebih mudah. Sebab, mereka tidak pernah mengalami penghadangan saat berkampanye.
"Dan seharusnya kondisinya memang seperti paslon nomor 1 dan 3 ya. Kalau kampanye dihalangi itu kan tidak fair," ujar Qodari.
Tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur akan menyelesaikan masa kampanyenya pada Sabtu (11/2/2017). Setelah itu, tahapan Pilkada akan memasuki masa tenang. Pada Rabu (15/2/2017), warga Jakarta akan mencoblos di TPS masing-masing. (Jessi Carina)