Cerita Pendeta Keturunan Tionghoa Jalani Pencoblosan Dekat Markas FPI
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemuka agama ini mengaku tidak merasa tertekan selama proses Pilkada
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun tinggal satu kawasan dengan markas Front Pembela Islam (FPI), Petamburan, Jakarta Pusat, namun warga keturunan Tionghoa mengaku tidak mendapat gangguan saat memberikan hak suara. Hal tersebut diakui oleh Kiky Tjahaja.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemuka agama ini mengaku tidak merasa tertekan selama proses Pilkada dari masa kampanye hingga masa pengambilan suara yang jatuh pada hari ini, Rabu (15/2/2017).
" Oh tidak ada gangguan selama ini," ujar Kiki kepada Tribunnews.com di TPS 17, Petamburan, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, setelah kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Poernama atau Ahok, diduga sentimen anti-Tionghoa merebak.
Namun hal itu tidak terjadi di daerah Petamburan, tempat markas FPI, kelompok yang selama ini mendorong Ahok dipenjara akibat kasus penistaan agama.
Kiki hadir bersama enam anggota keluarga lainnya di TPS 17 pada pukul 11.00 WIB, satu jam setelah pimpinan FPI, Rizieq Shihab, memberikan hak suara.
"Karena buat saya sebagai warga negara yang baik kita harus memberikan hak suara kita," jelas Kiki.
Kiki berharap Pilkada DKI Jakarta memberikan perubahan yang lebih baik.
"Harapan kita sebagai warga Jakarta siapapun yang terpilih kita ingin jakarta bisa lebih baik lagi," ujar Kiki.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meskipun tinggal satu kawasan dengan markas Front Pembela Islam (FPI), Petamburan, Jakarta Pusat, namun warga keturunan Tionghoa mengaku tidak mendapat gangguan saat memberikan hak suara. Hal tersebut diakui oleh Kiky Tjahaja.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemuka agama ini mengaku tidak merasa tertekan selama proses Pilkada dari masa kampanye hingga masa pengambilan suara yang jatuh pada hari ini, Rabu (15/2/2017).
" Oh tidak ada gangguan selama ini," ujar Kiki kepada Tribunnews.com di TPS 17, Petamburan, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, setelah kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Poernama atau Ahok, diduga sentimen anti-Tionghoa merebak.
Namun hal itu tidak terjadi di daerah Petamburan, tempat markas FPI, kelompok yang selama ini mendorong Ahok dipenjara akibat kasus penistaan agama.
Kiki hadir bersama enam anggota keluarga lainnya di TPS 17 pada pukul 11.00 WIB, satu jam setelah pimpinan FPI, Rizieq Shihab, memberikan hak suara.
"Karena buat saya sebagai warga negara yang baik kita harus memberikan hak suara kita," jelas Kiki.
Kiki berharap Pilkada DKI Jakarta memberikan perubahan yang lebih baik.
"Harapan kita sebagai warga Jakarta siapapun yang terpilih kita ingin jakarta bisa lebih baik lagi," ujar Kiki.