Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kronologi Kekerasan yang Dialami Anggota DPRD DKI Pandapotan Sinaga oleh Puluhan Orang di Petojo

Anggota DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menjadi korban kekerasan fisik dan verbal oleh puluhan orang saat meninjau tempat pemungutan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ini Kronologi Kekerasan yang Dialami Anggota DPRD DKI Pandapotan Sinaga oleh Puluhan Orang di Petojo
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menjadi korban kekerasan fisik dan verbal oleh puluhan orang saat meninjau tempat pemungutan suara (TPS) 18 di Petojo Utara, Jakarta Pusat, Rabu 15 Februari kemarin.

Bahkan video dirinya menjadi viral di Youtube dan media sosial.

Kepada wartawan di posko Rumah Borobudur, Jakarta Pusat, Pandapotan mengatakan, awalnya dia mendatangi TPS tersebut karena mendapat informasi soal pelarangan pemakaian baju kotak-kotak.

Sebagai Ketua DPC PDIP Jakarta Pusat, Pandapotan merasa bertanggungjawab atas saksi yang berada di wilayahnya.

"Saya lagi lakukan monitoring. Sekitar pukul 10.30 WIB, saya tiba di TPS 18 Petojo Utara dan melihat saksi paslon 2 tidak pakai baju kotak-kotak. Saya tanya kepada mereka, kenapa tidak pakai. Namun, saat itu saya diusir oleh tim panwas TPS," kata Pandapotan.

Pandapotan juga mengaku sempat diinterogasi oleh pihak Panwas TPS di lokasi karena hal tersebut.

Berita Rekomendasi

“Panwas tersebut menghampiri saya dan mengatakan akan buat berita acara. Saya langsung diinterogasi. Saya bilang, 'Pak saya ketua DPC PDIP Jakpus, saya bertanggung jawab untuk semua saksi wilayah saya.' Saya sudah bilang begitu," katanya.

Dia juga mengalami perlakuan tidak menyenangkan.

"Ada yang menarik leher saya. Saya lalu dijemput dan dibawa ke Polsek, saya masih diteriakin," katanya.

Pandapotan pun menjelaskan perannya di sana. Tak percaya, panwaslu memintanya menunjukkan kartu identitas. Tertulis dalam KTP bahwa Pandapotan merupakan anggota DPRD DKI.

Panwaslu pun meminta Pandapotan mengeluarkan Kartu Tanda Anggota (KTA). Karena tak biasa mengantongi KTA, Pandapotan tak bisa menunjukkannya.

"Setelah itu tiba-tiba datang segerombolan orang kurang lebih 50 meter dari TPS mendorong dan menyatakan saya anggota DPRD gadungan," katanya.

Meski dikatai demikian, Pandapotan tak tersulut. Dalam video yang ditunjukan tim Advokasi BaDja, Pandapotan nampak hanya diam mendengar cacian orang-orang di sekelilingnya.

Kemudian, tak lama ada seorang pria yang mendaratkan kepalanya di kening Pandapotan.

"Yang menurut info setelah melaporkan ke ramah hukum, dia ketua RW 07," katanya.

Lebih lanjut dirinya mengaku ada yang menarik leher Pandapotan. Kemudian tak lama barulah pohak kepolisian datang. Namun kekerasan verbal terhadap Pandapotan tak berhenti di situ.

"Tak puas caci maki saya, setengah jam datang polisi jemput saya, saat saya mau ke polsek, mereka belum puas, bilang 'jangan dibawa, habisin dulu di sini'," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas