Sebuah Gedung Majelis Taklim di Pasar Minggu Ambruk
Informasi yang berhasil dihimpun, bangunan berukuran sekitar 12x6 meter persegi ini ambruk sekitar pukul 09.30 WIB.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah gedung majelis taklim milik Yayasan Hayatul Islam di Jalan Haji Samali Gang Ayub Nomor 15 RT 01/01, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017) pagi, ambruk.
Ambruknya gedung tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Dugaan sementara, bangunan ambruk lantaran sudah termakan usia.
Bangunan ambruk ini berada satu area dengan TK Islam Al Zahra.
Informasi yang berhasil dihimpun, bangunan berukuran sekitar 12x6 meter persegi ini ambruk sekitar pukul 09.30 WIB.
Saat kejadian, gerimis turun namun tidak disertai angin kencang.
Bangunan yang hampir seluruh bagiannya sudah termakan usia itu ambruk hingga rata dengan tanah.
Mila Jamilah, pengurus yayasan menuturkan, saat kejadian, di lokasi sekitar sedang sepi.
Rencananya kegiatan pengajian baru ada sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan ruang belajar murid TK juga tidak ada kegiatan.
"Saat kejadian bangunan sedang sepi karena memang tidak ada kegiatan. Rencananya sore nanti baru digunakan untuk pengajian," kata Mila.
Perwira Piket Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Mochamad Arief mengatakan, dugaan sementara bangunan ambruk karena sudah termakan usia.
Bangunan itu berdiri sejak 20 tahun lalu. Kerugian materi akibat kejadian ini ditaksir mencapai sekitar Rp 75 juta.
"Dugaan sementara ambruk karena bangunan sudah tua. Saat kejadian cuaca juga gerimis dan tidak ada angin kencang," ungkap Arief.
Untuk membantu evakuasi puing bekas bangunan, sekitar 30 petugas gabungan dikerahkan ke lokasi kejadian.
Mereka berasal dari unsur Sudin PKP Jakarta Selatan dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pejaten Barat.
Lurah Pejaten Barat Rachmat Basuki menambahkan, ada sekitar 25 PPSU yang dikerahkan untuk penanganan puing bekas bangunan.
Jumlah itu ditambah enam personel dari Sudin PKP Jakarta Selatan.
Proses evakuasi dipastikan akan tuntas satu hari. Puing-puing dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Bangunannya memang sudah tua, dulu katanya pernah direnovasi tapi hanya bagian bawahnya, atapnya tidak. Padahal, atapnya sudah rapuh. Makanya langsung ambruk walau tidak ada angin kencang," papar Rachmat.
Penulis: Gopis Simatupang