Ditemukan Pintu Air Kuno, Penghentian Proyek Revitalisasi Kali Besar Diperpanjang
Penghentian pengerjaan di sebagian area proyek revitalisasi Kali Besar di kawasan Kota Tua, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, diperpanjang.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penghentian pengerjaan di sebagian area proyek revitalisasi Kali Besar di kawasan Kota Tua, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, diperpanjang.
Hal itu lantaran adanya temuan cagar budaya abad 18 di area proyek.
Persisnya berada di bawah jembatan jalan bank.
Temuan cagar budaya berupa sisa-sisa fondasi sistem pintu air abad ke-18 yang pernah ada di lokasi tersebut.
Sisa-sisa fondasi yang ditemukan adalah kayu-kayu balok berukuran besar.
Tertancap memancang di tengah-tengah kali.
Manajer Proyek PT Ciria Jasa Cipta Mandiri (Konsultan Manajemen Konstruksi), Satria, mengatakan, penghentian pengerjaan di area temuan cagar budaya diperpanjang sampai 28 Februari 2017.
Sebelumnya pengerjaan di area temuan sudah dihentikan selama 13 hari. Mulai 10 Februari dan tadinya direncanakan dimulai kembali pada Kamis (23/2/2017).
"Diperpanjang lagi karena masih akan dipelajari dan diteliti oleh tim ahli cagar budaya dari Pemprov DKI," ucap Satria ketika dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (22/2/2017) pagi.
"Tapi Satria menjelaskan, penghentian pengerjaan proyek hanya di area temuan cagar budaya saja. "Kalau pengerjaan di area lain tetap berjalan," jelas Satria.
Sementara Arkeolog Senior di Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov DKI Jakarta, Chandrian Attahiyat, mengatakan, pihaknya sudah memastikan bahwa sisa-sisa fondasi itu merupakan bagian dari sistem pintu air disana pada abad ke 18 silam.
Tim ahli Cagar Budaya menginginkan agar cagar budaya itu tak hilang dan tetap dipertahankan.
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Novriandi S Husodo, menjelaskan, perpanjangan dilakukan untuk mengkaji lebih dalam temuan tersebut.
Saat ini tim ahli Cagar Budaya sudah menemukan foto lama yang menunjukkan rupa pintu air abad ke-18 tersebut.