Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Delapan Jam, Agustinus Woro Masih Bertahan di Atas Baliho Setinggi 25 Meter

Martinus menolak untuk turun sebelum anggota Lembaga Bantuan Hukum datang menemuinya.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Delapan Jam, Agustinus Woro Masih Bertahan di Atas Baliho Setinggi 25 Meter
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Agustinus Woro kembali memanjat tiang baliho di Kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2017). Seperti aksi sebelumnya, Agustinus mengibarkan bendera merah putih dan spanduk yang bertuliskan "Jual organ tubuh". Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama lebih dari delapan jam, Agustinus Woro masih berada di atas baliho, sekitar Jalan Palmerah Utara atau tepatnya di depan Halte Bus Transportasi Jakarta Slipi Petamburan.

Agustinus Woro atau akrab yang disapa Martinus masih bersikeras tak mau turun dari baliho.

Dia telah berada di ketinggian 25 meter sejak pukul 12.00 WIB.

Hingga pukul 20.05 WIB, Martinus masih tak mau turun.

Martinus menolak untuk turun sebelum anggota Lembaga Bantuan Hukum datang menemuinya.

Dilihat dari gambar yang diambil melalui drone, Agustinus tengah tidur dengan gaya santai di atas baliho.

Martinus tak mengenakan kaos, hanya mengenakan celana pendek.

Berita Rekomendasi

Martinus masih menggenggam bambu yang dipasangi bendera merah putih.

Pantauan di lokasi, tak ada aparat kepolisian, Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, atau tim penyelamat lain.

Martinus sempat dibujuk untuk minum, makan, dan turun, tapi ditolak. Dia meminta ada perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum Trisakti untuk menemuinya.

"Saya coba hubungi LBH (Lembaga Bantuan Hukum) dulu, dibujuk supaya turun," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur Rahayu di lokasi, Selasa (28/2/2017).

Agustinus naik tiang abu-abu, seraya membawa enam spanduk persegi berukuran cukup besar dengan bermacam tulisan. Empat spanduk putih dibentangkan menghadap utara.

Bertuliskan, "Anak yatim piatu korban gila judi TNI AD", "Pemuda adonara ditembak mati", "Oknum, Densus 88, Teroris", "Bubarkan, tutup penjara,".

Sementara dua spanduk hitam ke arah selatan, Jalan Gatot Subroto, bertuliskan, "Jual organ tubuh, selamat hari HAM", "Dekaplah daku, akan aku berikan kepada pembunuh yatim piatu padamu".

Aksinya memanjat tiang iklan menjadi sorotan puluhan warga, dan pengendara di sekitar Jalan Palmerah Utara, depan Halte Bus Transportasi Jakarta Slipi Petamburan.

Agustinus telah beberapa kali memanjat baliho. Pada Desember 2016, dia memanjat baliho di Harmoni, Kebon Jeruk, dan Grogol, Jakarta Barat.

Waktu itu, dia berdiri diatas baliho dengan mengibarkan bendera merah putih dan membentangkan spanduk bertuliskan 'tangkaplah daku akan kuberikan pembunuh anak yatim padamu'.

Agustinus juga pernah memanjat baliho di sejumlah wilayah seperti di Senen, Jakarta Pusat, dan Badung, Bali, untuk memprotes kematian keponakannya, David Natalis.

David yang dilaporkan meninggal akibat kecelakaan pada Juni 2016 itu, diyakini Agustinus meninggal akibat orangtua angkat David yang merupakan anggota tentara.

Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas