Polsek Tanjungkarang Barat Tembak Mati Begal di Kemiling
Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polsek Tanjungkarang Barat menembak mati tersangka begal dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Desa Tebi
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGKARANG - Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polsek Tanjungkarang Barat menembak mati tersangka begal dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) asal Desa Tebing, Kecamatan Melinting, Lampung Timur bernama Keri Juliki (23).
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, petugas terpaksa menembak mati Keri karena melakukan perlawanan saat akan diringkus di daerah Sumber Rejo, Kemiling, Rabu (1/3/2017) sekitar pukul 04.00 WIB.
“Tersangka menembakkan senjata api rakitan ke arah petugas,” ujar dia saat jumpa pers di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (1/3/2017). Karena sudah ada perlawanan, petugas membalas tembakan Keri hingga mengenai dadanya.
Keri mengembuskan nafas terakhirnya saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Murbani mengutarakan, petugas menangkap Keri usai mencuri sepeda motor di daerah Sumber Rejo, Kemiling.
Dari tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata api rakitan, satu unit motor Honda CBR warna hitam, satu unit sepeda motor Honda Supra X 125 dan satu unit sepeda motor Yamaha Mio J, beberapa plat nomor kendaraan dan kunci T.
Menurut Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono, Keri adalah residivis kasus serupa.
“Tersangka ini residivis. Pernah ditangkap aparat Polda Metro Jaya tahun 2012 silam,” ujar dia. Keluar penjara, Keri tidak jera. Tersangka masih saja beraksi. Tidak hanya di Bandar Lampung, Keri juga membegal di Jakarta.
Tercatat di Bandar Lampung saja, Keri sudah melakukan pembegalan lebih dari 10 kali. Murbani mengutarakan, Keri beraksi tidak sendiri. Ada rekannya yang membantu sebagai joki (pengantar). “Kami masih kembangkan komplotannya,” ujar dia.
Setiap menjalankan aksinya, Keri selalu membawa senjata api rakitan yang berisi amunisi aktif. Beberapa korbannya, selalu ditodong menggunakan senjata api rakitan di tengah jalan. Jika korban melawan, kata Murbani, Keri tidak segan-segan akan menembak.(*)