Juru Parkir Liar PGC Kocar-kacir
Namun upaya mereka gagal lantaran jumlah kendaraan yang parkir di trotoar sangat banyak.
Editor: Hendra Gunawan
"Kami selalu awasi. Kalau fasilitas umum seperti trotoar masih digunakan sebagai lahan parkir liar," imbuhnya.
Dimas (23), seorang pemilik kendaraan panik melihat sepeda motornya diangkut ke atas truk.
Namun ia bisa tenang setelah petugas memintanya datang ke kantor Kecamatan Kramat Jati untuk mengambil sepeda motornya.
Dimas mengaku sering parkir di tempat itu ketimbang parkir di lokasi parkir resmi di dalam area mal.
"Di sini murah cuma Rp2000 kalau sebentar. Kalau parkir di dalam mal itunganya per jam," kata Dimas yang saat itu baru saja berkunjung ke Pusat Perbelanjaan PGC.
Denti (32), pejalan kaki, mengapresiasi tindakan tegas yang dilakukan pihak Sudintrans Jakarta Timur terkait parkir liar itu.
Menurutnya, selama ini pejalan kaki seperti dirinya sangat dirugikan karena trotoar beralihfungsi sebagai lahan parkir demi keuntungan orang tertentu.
"Lihat sendiri saja di kawasan ini pejalan kaki sangat dirugikan. Kami harus berjalan di tengah ramainya kendaraan, di sela kendaraan. Saya bahkan beberapa kali tertabrak sepeda motor atau tersenggol mobil," ujarnya.(*)