TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Aparat polisi memeriksa toko grosir dan pedagang makanan anak-anak untuk mencari permen dot yang mendangung zat kimia. 

Ratusan kardus berisi permen dot langsung disita. Polisi juga akan memeriksa contoh permen dot untuk diuji kandungan zat kimianya.

Tak hanya di Bangkalan, Jawa Timur, permen dot ternyata juga beredar di Bekasi, Jawa Barat.

Seorang pedagang mainan dan jajanan anak-anak di sekitar Madrasah Ibtidaiyah di Bebelan, Kabupaten Bekasi, misalnya, memiliki persediaan permen dot.

Namun, setelah mengetahui permen itu diduga mengandung zat kimia berbahaya, sang pedagang urung menjualnya.

Ia mengaku membeli permen dot dari sebuah toko grosir makanan anak.

Pedagang berharap, segera ada sosialisasi dari Dinas Kesehatan, terkait kepastian kandungan zat kimia permen dot agar tidak menimbulkan keresahan.

Di Surabaya, Jawa Timur, petugas satpol PP merazia warung penjual jajanan anak di lingkungan sekolah. Dua kotak permen dalam kemasan botol dot susu ditemukan petugas satpol PP Surabaya, saat menyisir sejumlah kantin sekolah dasar dan pasar di Jalan Kranggan, Surabaya.

Untuk memastikan kandungannya, petugas memeriksa contoh permen di laboratorium.