Dugaan Politik Uang, Giring Nidji Beberkan Pertanyaan Bawaslu
Giring menuturkan, dirinya memang melihat ada simpatisan yang membagikan sembako.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vokalis grup musik Nidji, yakni Giring Ganesha dan dua orang lainnya, dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta atas dugaan politik uang pada Senin (13/3/2017).
Pelaporan tersebut terkait kegiatan sosial yang diikuti Giring di Kampung Melayu, Jumat (10/3/2017) lalu.
"Alhamdulillah kemarin saya dipanggil Bawaslu. Masuk ke dalam (ruangan), alhamdulillah (petugas) Bawaslu-nya baik-baik. Pertanyaan pertama, mereka tanya kamu ngerti enggak dipanggil kesini? Saya jawab 'enggak tahu,'" ungkap Giring saat ditemui di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (15/3/2017).
Giring menuturkan, pemanggilan dirinya terkait dugaan bagi-bagi sembako.
Menanggapi tuduhan tersebut, Giring menampik.
Lelaki berambut ikal tersebut mengaku tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk warga Kebon Pala, Jakarta Timur.
"Silahkan audit saya, uang saya, saya engga mengeluarkan uang sepeser pun uang saya, ngeluarin uang dua ratus ribu buat naik taksi. Jadi ke sana naik taksi habis dua ratus ribu," ungkap Giring.
Tak hanya itu, petugas Bawaslu juga menunjukkan isi sebuah bungkusan sembako yang diduga dibagikan kepada warga, agar mendukung salah satu pasangan calon gubernur DKI Jakarta.
Giring menuturkan, dirinya memang melihat ada simpatisan yang membagikan sembako.
Namun ia sendiri tak tahu menahu soal sembako tersebut.
"Saya ngeliat ada simpatisan yang membagikan sembako. Katanya simpatisan membantu warga Jakarta. Nah begitu dibuka di depan mata saya, pernah liat ini? (Saya jawab) Enggak. Pernah lihat selembaran ini? Enggak. Tau berapa yang dibagiin? Enggak. Saya memang enggak tahu. Itu udah di bawah sumpah. Saya enggak tau isinya apa," tutur Giring.
Terakhir, Giring menegaskan aktivitas blusukannya tersebut tidak terkait pasangan calon manapun.