Seorang Pria Berbaju 'Teman Ahok' Tiba-tiba Peluk Sandiaga Uno Lalu Menghilang di Keramaian
Adapun Teman Ahok merupakan relawan calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria yang mengenakan baju "Teman Ahok" tiba-tiba memeluk calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2017).
Adapun Teman Ahok merupakan relawan calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pada bagian depan baju pria tersebut tampak tulisan "Ahok Independen". Sementara itu, di bagian belakang baju tertulis "Teman Ahok".
Mendapat pelukan dari pria tersebut, Sandiaga pun tersenyum.
Saat mereka berpelukan, situasi tengah ramai dengan musik penyambutan sehingga tak terdengar ucapan dari Sandiaga atau dari pria berbaju Teman Ahok itu.
Baca: Anggota DPR Bandingkan Kasus Yayasan KUS dengan Teman Ahok
Baca: Teman Ahok Sudah Mulai Capek, Ini yang Mereka Lakukan
Usai peristiwa itu, pria berbaju Teman Ahok hilang dari kerumunan.
Saat dikonfirmasi soal peristiwa pelukan itu, Sandiaga mengatakan bahwa pria berbaju Teman Ahok tersebut bernama Noah, mantan pemain sepak bola dari Pelita Jaya.
"(Noah) menyatakan sekarang bersimpati (kepada Anies-Sandi) karena kami tak pernah menyerang. Dia senang dengan pesan-pesan kami yang lembut sejuk dan kami terus difitnah dicoba dijegal," kata Sandiaga menirukan pesan Noah, Kramat, Jakarta Pusat.
Sandiaga mengatakan, saat itu Noah menganalogikan pilkada sebagai permainan sepak bola.
Bila permainan masih fokus pada bola, maka masih adil.
"Kalau fokus ganjal kaki, itu berarti pihak yang coba gagalkan ini tidak cinta Jakarta," kata dia.
Adapun yang dimaksud bola oleh Noah, menurut Sandiaga, adalah program yang ditawarkan.
Sementara itu, yang dimaksudnya dengan mengganjal kaki adalah menyerang pasangan calon atau kampanye hitam.
"Saya sangat teharu dan saya katakan ini aspirasi dari bawah tak terbendung. Beliau pakai baju Teman Ahok dan saya berterima kasih," kata dia.
Penulis: Kahfi Dirga Cahya