Relawan Bang Japar Laporkan Adanya Politik Uang di Pilkada DKI
"Djan Faridz dengan kapasitas elite partai paham demokrasi beliau yang menodai sendiri dengan cara-cara membagikan uang,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan pemantau dan Pengawasan Pilkada, Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) melaporkan adanya dugaan politik uang, ke Bawaslu DKI, Jumat (31/3/2017).
Tim Advokasi Bang Japar Taufiqurrahman mendatangi Bawaslu DKI Jumat siang, untuk melaporkan Ketua Umum PPP, Djan Faridz atas dugaan melakukan politik uang.
Djan Faridz dituding membagi-bagikan uang sebesar Rp 50 ribu saat kampanye Ahok-Djarot di Kemayoran, Gempol, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Menurut Taufiq praktik bagi-bagi uang tersebut sudah viral di media elektronik.
Sehingga, sudah tidak terbantahkan lagi adanya pelanggaran dalam kampanye Pilkada DKI putaran ke dua.
"Djan Faridz dengan kapasitas elite partai paham demokrasi beliau yang menodai sendiri dengan cara-cara membagikan uang," tuturnya di Bawaslu DKI, Jumat (31/3/2017).
Sebab itu, kata Taufiq dalam pelaporannya ia membawa sejumlah bukti.
Dua diantaranya yakni video dan foto.
Bukti tersebut untuk meyakinkan dan memperkuat pelaporan.
"Ada video, foto, dan saksi. Video untuk menjelaskan waktu dan cara membagikannya. Foto untuk membangun konstruksi dari awal sampai akhir, dan terkahir saksi. Jadi ada tiga instrumen," katanya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti mengaskan pihaknya akan mempelajari laporan dugaan politik uang yang dilakukan Djan Faridz saat kampanye.
Jika, Bawaslu menemukan ada pelanggaran money politic yang dilakukan Djan Faridz, maka akan ada hukuman pidana yang dikenakan.
“Kalau benar terbukti, bisa dipidana dengan UU No 10/2016," katanya.