Djarot Mengaku Lebih Cocok dengan Pendapat Ulama Nusantara
"Yang kita perjuangkan itu politik Islam. Apa itu politik Islam, politik Islam adalah kita semua diwajibkan melakukan amal maruf nahi munkar."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa dalam hal pandangan keagamaan, pihaknya lebih setuju dengan pendapat para ulama-ulama Tanah Air.
Djarot menyatakan hal itu saat dia dimintai pendapat terkait pernyataan ulama DR Zakir Naik yang menyatakan pandangan yang ingin memisahkan antara agama dan politik bertentangan dengan Islam.
"Zakir Naik itu kan ulama dari India. Kami lebih cocok dengan ulama dari Nusantara. Lebih cocok dengan dakwah yang disampaikan oleh para wali songo," kata Djarot saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).
Djarot menyatakan Indonesia adalah negara yang sudah dianugerahkan Tuhan dengan keanekaragamannya. Indonesia, kata dia, juga mengusung slogan Bhinneka Tunggal Ika.
"Yang kita perjuangkan itu politik Islam. Apa itu politik Islam, politik Islam adalah kita semua diwajibkan melakukan amal maruf nahi munkar. Kita dituntut bisa memberikan rahmat bagi seluruh sekalian alam. Kita harus berjuang untuk berjihad berjuang sungguh-sungguh melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan," ujar Djarot.
Menurut Djarot, politik Islam sangat berbeda dengan Islam yang dijadikan alat politik.
"Politik Islam seperti Rasulullah membangun Madinah dengan Piagam Madinah. Membangun masyarakat yang beradab, masyarakat yang hormat menghorrmati. Jadi kami lebih cocok dengan ajaran para wali songo," kata Djarot.
Penulis: Alsadad Rudi