Mampir ke OK-OCE Mart Besutan Anies-Sandiaga, Apa Saja yang Dijual di Sana?
Jika masyarakat tertarik membuka OK-OCE Mart cukup menyediakan modal sebesar Rp 200 juta.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, sempat meresmikan sebuah minimarket yang diberi nama "OK-OCE Mart" di Jalan Cikajang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
OK-OCE Mart ini berbeda dengan minimarket pada umumnya. Minimarket tersebut berdiri di atas sebuah peti kemas yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Modifikasi itu meliputi pemasangan kaca dan pintu pada bagian depannya.
Peti kemas itu juga diberi warna oranye dengan dikombinasikan warna hitam.
Tak lupa, pada bagian kacanya dibubuhi tulisan OK-OCE Mart. Sementara itu, pada bagian dalamnya diberi pendingin ruangan, lampu, plafon dan bagian dasarnya dilapisi lantai keramik.
Diperkirakan OK-OCE Mart itu memiliki lebar sekitar 2,5 meter, panjang 6 meter dan tinggi 2,5 meter. OK-OCE Mart yang berada di Cikajang ini merupakan yang pertama di Jakarta dan dimiliki oleh Alex Asmasoebrata.
Adapun barang dagangan yang dijual di OK-OCE Mart sendiri meliputi makanan, minuman dan bahan pokok lainya. Namun, ada pula beberapa produk binaan dari OK-OCE yang dijual di toko tersebut.
Saat Kompas.com berkunjung ke minimarket tersebut produk OK-OCE yang dijual baru berupa makanan ringan seperti, keripik dengan merk Oke Snack.
Sementara itu, mayoritas barang dagangan lainnya masih meliputi makanan dan minuman yang dijual di minimarket pada umumnya.
Direktur Utama OK-OCE Mart, Lilies Noorlismanie menjelaskan, alasan dibalik pemilihan pemakaian peti kemas di toko tersebut karena lebih simpel dan efisien.
Menurut dia, jika memakai bangunan permanen seperti pada umumnya biaya produksinya akan jauh lebih mahal.
"Waktu pembuatannya pakai bangunan juga lebih lama, kalau pakai konteiner 2 minggu udah tinggal nerima kunci dan potong pita. Selain itu juga bisa pindah-pindah lokasinya," ujar Lilies kepada Kompas.com, Kamis (6/4/2017).
Lilies menambahkan, OK-OCE Mart sendiri menerapkan sistem kemitraan. Sehingga siapapun yang tertarik ingin mendirikan OK-OCE Mart bisa bergabung.
Jika masyarakat tertarik membuka OK-OCE Mart cukup menyediakan modal sebesar Rp 200 juta.
Dengan uang tersebut masyarakat sudah mendapatkan satu unit pendingin ruangan, enam titik lampu LED, lima buah rak barang, satu unit meja kasir, satu unit exhaust, satu unit freezer es krim, satu unit kulkas, hingga satu unit signed.
Kemudian, mendapat satu set mesin kasir beserta softwarenya, lantai keramik, dinding, plafon dengan peredam, pintu kaca sliding termasum kaca film, barang dagangan dan ongkos kirim.
"Jadi kontainer itu sudah lengkap, sudah dimodifikasi termasuk barang dagangannya," ucap dia.
Adapun syarat jika ingin memiliki OK-OCE Mart adalah memiliki lahan, memiliki domisili, memiliki Surat Keterangan Usaha dari pihak kelurahan, NPWP, menandatangani akte kemitraan di notaris dan investasi sebesat Rp 200 juta.
Lilie menjelaskan, pemilik OK-OCE Mart diwajibkan membeli barang dagangannya di distributor 212 mother store. Selain itu, harga produk tersebut tidak boleh lebih mahal dari yang ditentukan oleh pihak pengelola.
"Harga itu connect ke server kita. Kalau pakai server sendiri mungkin bisa diotak-atik, tapi kalau pakai server kita tidak bisa," kata Lilies.
Lilies menklaim, barang dagangan yang dijual di OK-OCE Mart lebih murah daripada minimarket lainnya. Menurut dia, OK-OCE Mart memiliki motto, murah harganya, bahagia pelanggannya.
Ia mengatakan, dengan harga yang lebih murah diharapkan dapat menarik pembeli. Sehingga, perputaran barang di minimarket tersebut akan cepat meski keuntungannya tidak sebanyak toko lainnya.
Lilies mencontohkan, jika di toko lain menjual harga minyak goreng berisi dua liter dijual Rp 27.000, di OK-OCE Mart hanya dijual seharga Rp 25.000.
"Kita baru buka tanggal 1 April 2017, alhamdulillah omset kita perhari sudah 3 Juta," ujarnya.
Lilies berharap kedepannya produk yang dijual di minimarket tersebut merupakan produk dari pegiat usaha yang mengikuti program OK-OCE. Diharapkan, minimarket tersebut menjadi wadah bagi pengusaha binaan program OK-OCE untuk menjual produk-produknya.
Namun, sejauh ini, kata Lilies produk OK-OCE baru sebesar 30 persen yang dijual di toko tersebut. Menurut Lilies, OK-OCE Mart baru satu yang berdiri di Jakarta. Rencananya, akan ada minimal satu OK-OCE Mart di tiap kecamatan di Jakarta.
"Tapi mungkin sebentar lagi ada tiga di Jakarta Utara, tapi masih dalam proses," ucap dia.
Tak hanya menghasilkan wirausaha baru, OK-OCE Mart ini diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Pasalnya, pegawai minimarket tersebut akan diprioritasjan yang memiliki domisili di lingkungan tempat berdirinya OK-OCE Mart.
Lilies menilai OK-OCE Mart tidak akan merusak pangsa pasar toko klontong lainnya. Dia telah menyiapkan konsep tersendiri agar tidak merusak toko milik warga yang berdekatan dengan OK-OCE Mart.
"Warung bisa beli di kita barang dagangannya. Jika buat dijual lagi kita kasih id card khusus. Misalnya, gula pasir kalau kita jual ke pengguna Rp 12.500, nah kalau untuk dijual kembali kita jualnya Rp 11.000," kata Lilies.