Bawa Jimat Kebal Begal Ini Merintih Kesakitan Setelah Kena Tembak Polisi
Jajaran Polsek Cipondoh, Polrestro Tangerang berhasil mengamankan kelompok begal pada Selasa
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Jajaran Polsek Cipondoh, Polrestro Tangerang berhasil mengamankan kelompok begal pada Selasa (11/4/2017).
Kawanan begal tersebut dibekali jimat dan membaca mantra agar kebal mendapatkan serangan dari polisi. Namun, ternyata jimat yang dibawa para begal itu tak ampuh.
SJ, satu dari tersangka merintih kesakitan ketika dihadiahi timah panas oleh petugas.
Ia ketika itu beraksi bersama tiga rekannya yakni NC, JH, dan FD.
Mereka ditangkap beberapa jam setelah merampas sepeda motor di persimpangan PT Tifiko Jalan MH Thamrin, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang pada Selasa (11/4/2017).
"Keempat pelaku ini beraksi sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka berboncengan dengan dua sepeda motor memepet korban Saeful Bahri yang tengah menggonceng pacarnya dengan Kawasaki KLX Nopol B-3650-CCF," ujar Wakapolrestro Tangerang, AKBP Erwin Kurniawan pada Selasa (11/4/2017).
Saat melintas di dekat Tifiko, pelaku memepet dan mengancam dengan golok. Sempat terjadi tarik-menarik, namun korban kalah dan tak berdaya.
"Akhirnya, pelaku merampas kabur sepeda motor dan HP pacar korban," ucapnya.
Erwin menambahkan, setelah itu, korban melaporkan perampokan tersebut ke Mapolsek Cipondoh. Dari laporan itu petugas melakukan penyelidikan dengan melacak ponsel pacar korban.
Hasilnya berbuah manis. Polisi berhasil mengetahui keberadaan pelaku di Poris Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
"Pagi harinya, petugas langsung bergerak menangkap mereka di tempat membagi hasil rampasan. Dalam penangkapan itu, dua tersangka (SJ dan Ncung) terpaksa ditembak kakinya karena melawan dengan golok," kata Erwin.
Dari tangan tersangka sejumlah barang bukti. Di antaranya satu sepeda motor dan satu HP milik korban, satu bilah golok, satu jimat berupa kain berwarna cokelat yang berisi tulisan arab dan dua unit speda motor milik pelaku.
Tersangka SJ mengaku, dia baru beraksi tiga kali di Ciledug, Serpong dan Cipondoh. Hasil begal digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya mendapat jimat dari orang pintar di Pandeglang. Kalau hasil curiannya dijual ke mana saya nggak tahu," papar SJ. (Andika Panduwinata)