Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesejukan di Penghujung Debat Terakhir Pilkada DKI Jakarta

Diharapkan warga Jakarta bersatu meski berbeda pilihan. Siapapun gubernurnya, seperti kata Ahok, "Semoga kita bisa melihat Jakarta baru."

Editor: Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di penghujung debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta, dua pasangan calon dapat kesempatan menyampaikan penutup untuk meredakan tensi yang sempat memanas selama proses pilkada.

Anies Baswedan yang dapat kesempatan lebih dulu mengatakan bahwa semua yang telah diucapkan adalah bagian dari sejarah.

"Bila ada keliru kami mengucapkan permohonan maaf. Dan kemudian kita bangun sama-sama Jakarta. Ketika kami menjadi gubernur dan wakil gubernur, maka mantan lawan pun warga kita yang kita hormati," lanjut Anies.

Ia kemudian mengajak kepada seluruh warga Jakarta, "dahulu pakai bambu runcing, sekarang pakai paku tusuk yang sebelah kanan untuk perubahan di Jakarta."

Sementara Ahok menjelaskan bahwa ucapannya selama debat atau selama proses pilkada bukan bermaksud menihilkan program rivalnya.

"Kesannya kami meledek, bukan, tidak sama sekali. Ini kebetulan saja kami sebagai petahana, kami bisa cerita lebih banyak, semua yang kami pikirkan, kami bicarakan, ini sudah sehari-hari kami lakukan. Sekali lagi mohon maaf," terangnya.

Setelah itu, kedua pasang calon beramah tamah. Mereka bersalaman dan berpelukan. Bahkan, tingkah Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno benar-benar spontan dan akrab.

BERITA REKOMENDASI

Tak pelak, pemandangan tersebut menjadi penyejuk suasana politik yang sempat memanas selama proses pilkada berlangsung.

Diharapkan warga Jakarta bersatu meski berbeda pilihan. Siapapun gubernurnya, seperti kata Ahok, "Semoga kita bisa melihat Jakarta baru."(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas