100 Peserta Tamasya Al Maidah Jaga Tiap TPS saat Pencoblosan
Saat warga Jakarta akan menggunakan hak pilihnya pada tanggal 19 April 2017 mendatang, agenda Tamasya Al Maidah digelar.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Tidak Digembosi
Pada aksi 313 yang digelar pada 31 Maret 2017 lalu jumlah pesertanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu panitia aksi tersebut, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo mengatakan hal itu antara lain dikarenakan adanya penggembosan.
Aksi penggembosan itu dilakukan antara lain dengan penangkapan sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath, dan penghembusan isu bahwa aksi 313 tidak didukung Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan tidak didukung para habib.
Namun pada aksi Tamasya Al Maidah, hal serupa tidak akan terulang.
"Kali ini tidak akan ada penggembosan lagi, kita pastikan itu," ujar Ustaz Sambo.
Aksi Tamasya Al Maidah adalah aksi yang juga didukung oleh GNPF, termasuk para pimpinannya seperti Ustaz Bachtiar Nasir dan Ustaz Zaitun Rusmin.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab juga akan ikut berpartisipasi.
Ustaz Sambo juga meyakini tidak akan ada kriminalisasi, atau tuduhan makar yang akan dialamatkan pada panitia aksi.
Panitia Tamasya Al Maidah juga akan berkoordinasi dengan Polisi.
Ia menegaskan bahwa aksi tersebut adalah aksi damai, para peserta tidak akan mengintimidasi, dan akan ikut mengawal jalannya pesta demokrasi untuk mengantisipasi potensi kecurangan.
"Jadi kita prinsipnya dua, pertama aman, damai, tertib. Insha Allah sudah kita buktikan aksi-aksi sebelumnya," terangnya.
Untuk menggelar aksi itu, panitia sama sekali tidak mengumpulkan dana. Semua pembiayaan ditanggung oleh masing-masing peserta.
Sehingga ia meyakini acara tersebut tidak akan dipermasalahakan oleh Polisi, seperti Polisi mempermasalahkan Bachtiar Nasir atas aksi 212 dan 411. (nis/rek/wly)