Polisi Periksa 16 Saksi dalam Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Penggalian keterangan akan dilakukan setelah Novel pulih. Novel saat ini masih menjalani perawatan di Singapura.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian masih berupaya mengungkap pelaku penyiraman cairan jenis asam sulfat terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul menyampaikan, hingga saat ini tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya telah memeriksa sejumlah saksi.
"Ada 16 saksi yang diperiksa. Mereka pastinya orang yang mengetahui dan mendengar peristiwa itu," ujar Martinus usai menghadiri diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4/2017).
Menurut Martinus, masih ada sejumlah orang yang akan diperiksa sebagai saksi. Bahkan, penyidik juga akan meminta keterangan dari Novel.
Penggalian keterangan akan dilakukan setelah Novel pulih. Novel saat ini masih menjalani perawatan di Singapura.
"Kami butuh keterangan tambahan dari Novel, tapi yang bersangkutan masih berobat di Singapura. Kami upayakan kesembuhan dulu," kata dia.
Martinus melanjutkan, selain memeriksa saksi, penyidik juga masih menganalisis CCTV yang ada di rumah Novel.
Selain itu, pembicaraan yang terjadi di sekitar lokasi kejadian juga dianalisis.
"CCTV di rumah Novel ada satu kami analisis?. Selain itu kami juga lakukan analisis IT, yakni analisis terhadap beberapa pembicaraan di wilayah tersebut," kata dia.
Martinus mengatakan, nantinya seluruh hasil analisis itu dikumpulkan guna mendapat rangkaian utuh dari peristiwa tersebut.
"Yang jelas kami terus bekerja profesional, kami butuh waktu," ujarnya.
Novel sebelumnya diserang dua orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga merupakan air keras.
Peristiwa itu terjadi usai Novel usai menunaikan ibadah shalat subuh di masjid dekat kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kedua orang tersebut langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor setelah menyerang Novel.(Fachri Fachrudin)