BERITA FOTO: Taman Kalijodo Jadi Kumuh, Preman Merajalela, Lapak PKL Menjamur
Ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau yang sering disebut 'Taman Kalijodo' kembali menjadi pusat perhatian.
Penulis: Hasanudin Aco
Hal itu pun menimbulkan sampah yang sehingga membuat sekitaran lingkungan Taman Kalijodo kotor.
Bahkan rumput pun juga turut rusak, akibat pada pedagang liar ini berdagang di jalur hijau dan kerap diinjak sejumlah para pengunjung yang ingin jajan.
Keberadaan PKL liar tersebut, juga dirasakan Nina (31).
Wanita berambut pendek dan tinggal di Kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Ia menjelaskan, keberadaan PKL liar tersebut membuatnya kesal lantaran sering mengotori lingkungan di area Taman Kalijodo.
"Saya waktu itu pernah lihat tukang bakso, buang sisaan kuah bakso itu ke kali atau saluran air atau tempat sampah kek, tetapi malah buangnya ke rumput gitu. Ya bukannya bersih dan enak dipandang Taman Kalijodo ini ya, malah pastinya lama-kelamaan juga jadi jorok.
Dikuasai Preman
Sebanyak lima unit mesin parkir meter yang dipasang Pemerintah Provinsi DKI di pinggir Jalan Kepanduan II atau dekat lingkungan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, kini sudah tak ada lagi.
Tidak diketahui apa alasan pemerintah untuk mencabut kelima mesin parkir tersebut.
Setelah mesin parkir tak ada, sejumlah orang diduga preman setempat memungut parkir dengan tarif tertentu.
Pantauan Warta Kota, sejumlah motor dan mobil pengunjung taman berjejer di Jalan Kepanduan II, Tambora, Jakarta Barat.
Pengunjung taman yang kendaraannya diparkir di bibir jalan itu membayar parkir yang diminta juru parkir liar. Untuk motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.