Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BERITA FOTO: Taman Kalijodo Jadi Kumuh, Preman Merajalela, Lapak PKL Menjamur

Ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau yang sering disebut 'Taman Kalijodo' kembali menjadi pusat perhatian.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in BERITA FOTO: Taman Kalijodo Jadi Kumuh, Preman Merajalela, Lapak PKL Menjamur
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Foto aerial ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) Kalijodo Jakarta Barat yang terlihat semrawut dan kumuh, Minggu (23/4/2017). Kesemrawutan terjadi karena menjamurnya pedagang kaki lima yang berjualan tidak beraturan sehingga menganggu warga yang ingin menikmati suasana serta fasilitas RPTRA. Tidak adanya pengawasan yang ketat serta tidak tegasnya petugas, dapat mengancam ruang publik yang digadang-gadang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi yang terbaik dan termodern di Jakarta itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Hal itu pun menimbulkan sampah yang sehingga membuat sekitaran lingkungan Taman Kalijodo kotor.

Bahkan rumput pun juga turut rusak, akibat pada pedagang liar ini berdagang di jalur hijau dan kerap diinjak sejumlah para pengunjung yang ingin jajan.

Keberadaan PKL liar tersebut, juga dirasakan Nina (31).

Wanita berambut pendek dan tinggal di Kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Ia menjelaskan, keberadaan PKL liar tersebut membuatnya kesal lantaran sering mengotori lingkungan di area Taman Kalijodo.

"Saya waktu itu pernah lihat tukang bakso, buang sisaan kuah bakso itu ke kali atau saluran air atau tempat sampah kek, tetapi malah buangnya ke rumput gitu. Ya bukannya bersih dan enak dipandang Taman Kalijodo ini ya, malah pastinya lama-kelamaan juga jadi jorok.

Dikuasai Preman

Sebanyak lima unit mesin parkir meter yang dipasang Pemerintah Provinsi DKI di pinggir Jalan Kepanduan II atau dekat lingkungan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, kini sudah tak ada lagi.

Berita Rekomendasi

Tidak diketahui apa alasan pemerintah untuk mencabut kelima mesin parkir tersebut.

Setelah mesin parkir tak ada, sejumlah orang diduga preman setempat memungut parkir dengan tarif tertentu.

Pantauan Warta Kota, sejumlah motor dan mobil pengunjung taman berjejer di Jalan Kepanduan II, Tambora, Jakarta Barat.

Pengunjung taman yang kendaraannya diparkir di bibir jalan itu membayar parkir yang diminta juru parkir liar. Untuk motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas