Karangan Bunga di Mabes Polri Tembus 1.000, Polri: Serasa Dapat Bahan Bakar
Pihak Polri mencatat, ada 1.101 buah karangan bunga yang datang per Rabu petang sejak kali pertama pengiriman
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiriman karangan bunga dari masyarakat terus berdatangan ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/5/2017).
Pihak Polri mencatat, ada 1.101 buah karangan bunga yang datang per Rabu petang sejak kali pertama pengiriman pada empat hari lalu.
Jumlah tersebut akan bertambah mengingat pada hari ini sejumlah pegawai florist dan jasa kurir pengiriman masih hilir mudik mengantarkan sejumlah karangan bunga.
"Sudah ada 1.101 karangan. Dan kami lihat banyak lagi yang datang," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Setyo atas nama Polri mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang mengirimkan karangan bunga tersebut.
Karangan bunga tersebut menjadi simbol ekspresi dan kepedulian masyarakat yang mendukung Polri dalam menjaga keutuhan NKRI, Pancasika dan Kebhinekaan Tunggal Ika.
Karangan-karangan bunga tersebut menjadi penyemangat jajaran kepolisian untuk melanjutkan tugas dalam menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, Kebhinekaan Tunggal Ika, serta menindak kelompok intoleran dan radikal.
"Dengan Polri mendapat kiriman bunga, serasa mendapatkan suatu dukungan, katakanlah seperti BBM (Bahan Bakar Minyak) yang menambah semangat lagi kami untuk bertugas dalam menjaga NKRI ini wujud dari masyarakat yang cinta NKRI dan menolak intoleransi," ucapnya.
Pantauan Tribunnews.com, saat ini ribuan karangan bunga dari masyarakat telah memenuhi sekeliling pagar dua komplek utama Mabes Polri.
Bahkan, beberapa karangan bunga terlihat roboh dan tertumpuk.
Umumnya karangan tersebut menyampaikan pesan dukungan dan ucapan terima kasih kepada pihak Polri dan TNI yang telah menjaga NKRI dan Pancasila atas dinamika perkara penodaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sebagian besar nama pengirim karangan bunga adalah alumni kampus, kesatuan mahasiswa, individu, perusahaan dan anonim.
Beberapa karangan bunga berisi pesan permintaan dibebaskannya Ahok dari tuntutan hingga permintaan ditangkapnya pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.