Tekan Pengangguran, SOS Children Village Gaet DHL dan AkzoNobel
Program yang melibatkan mitra korportasi ini sebelumnya sudah dikenalkan di belahan dunia lain seperti Afrika Selatan dan Kosta Rika.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – SOS Children’s Villages meluncurkan program YouthCan! untuk mempersiapkan pemuda memasuki dunia kerja.
Program yang melibatkan mitra korportasi ini sebelumnya sudah dikenalkan di belahan dunia lain seperti Afrika Selatan dan Kosta Rika.
Indonesia menjadi negara pertama yang akan mengimplemetasikan program ini di wilayah Asia.
”Melalui YouthCan!, SOS Children’s Villages ingin meningkatkan angka ini menjadi 90% di tahun 2030,” kata Gregor Hadi Nitihardjo, National Director, SOS Children’s Villages Indonesia dalam keterangan tertulis.
Pada tahap awal, SOS Children’s Villages akan bekerja sama dengan beberapa mitra korporasi seperti DHL dan AkzoNobel.
Kedua mitra itu berperan untuk membekali pemuda dengan berbagai aktivitas yang dapat mengembangkan keahlian maupun personalitas pemuda seperti program magang, pelatihan, dan mentoring.
”Dari sisi DHL, kerja sama ini telah membangun kebanggaan para karyawan DHL yang terlibat karena mereka bisa memberikan sesuatu kepada masyarakat,” ujar Wisudho Harsanto, Country HR Director, DHL Supply Chain.
Berdasarkan data dari UNDP, tercatat sekitar 74 juta pemuda usia 15-24 tahun di dunia merupakan pengangguran atau tidak mempunyai pekerjaan yang layak.
Angka ini menyumbang sekitar 40 persen dari total pengangguran yang ada di dunia.
Tingginya jumlah pengangguran pemuda disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya adalah ketidakmampuan mengakses pendidikan yang memadahi, kurangnya keahlian dan pelatihan yang didapat, serta minimnya jaringan dan pengalaman kerja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.