Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral di Dunia Maya, Kicauan Gadis Menguak Fakta Mengerikan Kerusuhan Mei 98

Salah satunya adalah cerita tentang wanita yang berpura-pura menjadi mayat dengan celana dalam diperciki darah supaya...

Penulis: Rendy Sadikin
zoom-in Viral di Dunia Maya, Kicauan Gadis Menguak Fakta Mengerikan Kerusuhan Mei 98
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah kendaraan melintas di depan mural penuntutan kasus tragedi 12 Mei di Jalan Letjen S Parman, Jakarta Barat, Selasa (12/5/2016). Mural tersebut merupakan kritik sosial kepada pemerintah untuk segera menuntaskan kasus tragedi 12 Mei 1998 yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa Mei 1998 menjadi tonggak berdirinya orde reformasi yang ditandai dengan lengsernya Presiden ke-2 RI Soeharto.

Pada Mei 1998, kerusuhan terjadi di hampir seluruh pelosok nusantara, namun tragedi yang paling parah dialami warga Ibu Kota Jakarta.

Tragedi tersebut bukan hanya sekadar penjarahan belaka, namun terjadi pula pembunuhan, pemerkosaan hingga pembakaran yang merenggut nyawa.

Pada 12 Mei 2017 silam, seorang netizen wanita pengguna akun jejaring sosial Twitter @doggudoggu sempat membeberkan kisahnya saat menghadapi kerusuhan di bulan Mei tersebut.

Dalam sekejap, curhat netizen akun @doggudoggu tersebut menjadi bahan perbincangan di dunia maya lantaran menguak fakta mengerikan saat kerusuhan.

Salah satunya adalah cerita tentang wanita-wanita yang mesti berpura-pura menjadi mayat dengan celana dalam diperciki darah supaya tidak ketahuan.

Dalam kisahnya pula, netizen tersebut mengaku terpaksa mengungsi ke Belanda dan Bali saat kerusuhan meledak para Mei 1998.

Berita Rekomendasi

Berikut cerita dari akun @doggudoggu yang dirangkum dalam bentuk kicauan di Twitter:

Mei 98, jam segini, gue sama nyokap lagi cepet2 packing tas sebelum dijemput sopir bokap dan ngungsi ke hotel Shangrila. Gue lupa tanggalnya

Satpam mukul2 tiang listrik. Minta semua laki2 kumpul, bawa senjata. Kompleks gue mayoritas C**a, lokasi dekat Trisakti. Nyokap makin panik.

Isi tasnya aqua, susu, biskuit, paspor, dan akta lahir. Gue diomelin karena mau nilep susu ultra cokelat

I guess dr bbrp minggu sebelumbya orang tua gue sudah ada peringatan kalau suasana ga aman dan kita harus cepet2 kabur. I had no idea tho'

Sopir ngebut dari rumah. Gue inget jalanan kotor, dan gue lewat slipi jaya. Bbrp jam kemudian gue nyalain TV, Slipi Jaya lagi dibakar.

Sampai.di hotel dan masuk kamar, nyokap muntah2. Stress. Ini era sebelum HP dan CC. Nyokap ga tau bokap gue di mana dan apa kabarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas