Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Korban: Suami Saya Disiksa, Diludahi, Kepalanya Dipukul Pistol Dipaksa Mengaku Pencuri

Aksi kekerasan oleh penyidik Polda Metro Jaya, diduga dialami oleh tiga orang- laki-laki.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Istri Korban: Suami Saya Disiksa, Diludahi, Kepalanya Dipukul Pistol Dipaksa Mengaku Pencuri
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Lastri (29), tengah menunjukkan foto adiknya, Herianto, yang diduga dianiaya Polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi kekerasan dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya, diduga dialami oleh tiga orang- laki-laki yakni Herianto, Aris Winata dan Bihin Charles.

Ketiganya dituduh terlibat dalam aksi pencurian kendaraan bermotor.

Bunga Siagian, pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, kepada wartawan di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta Pusat, Minggu (28/5/2017), menyebut kejadian tersebut berawal dari penangkapan Aris dan Bihin pada 7 April lalu di sebuah Toserba di kawasan Tangerang, Banten.

"Ketika itu Aris dituduh melakukan perbuatan pecah kaca dan pencurian telepon genggam. Ketika itu pula pollisi menyita telpon genggam milik Aris dan memeriksa motor milik Bihin," ujarnya.

Baca: Korban Penyiksaan Jadi Tersangka Pengeroyokan, Begini Kisahnya

Polisi kemudian membawa keduanya ke kontrakan mereka, masing-masing di kawasan Tengerang, yang posisinya bersebelahan.

Polisi lalu menggeledah kamar Aris dan Bihin.

Berita Rekomendasi

Di kamar Bihin, Polisi mendapati Herianto, yang tidak satu kamar dengan Bihin.

Pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan itu akhirnya ikut diangkut.

Mereka yang awalnya dituduh terlibat aksi pecah kaca dan pencurian telepon genggam, akhirnya diperiksa atas keterlibatan ketiganya pada kasus pencurian sepedamotor yang terjadi pada Juli 2016 lalu, di kawasan Bekasi.

Dalam pemeriksaan tersebut, diduga petugas juga melakukan penyiksaan.

Zulia (27), istri Aris menyebutkan bahwa suaminya tidak berteman dekat dengan Herianto.


Mereka hanya kebetulan berasal dari kampung yang sama, dan kebetulan tinggal di komplek kontrakan yang sama.

Kata dia suaminya itu memiliki pekerjaan tetap, yakni sopir serabutan, yang punya penghasilan cukup.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas