Pedagang Kurma Pasar Jatinegara Panen rezeki
Bulan Ramadhan menjadi bulan pembawa rezeki bagi sebagian pedagang khususnya pedagang kurma, kolang-kaling, maupun petasan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Ramadhan menjadi bulan pembawa rezeki bagi sebagian pedagang khususnya pedagang kurma, kolang-kaling, maupun petasan.
Hal ini diakui pula pula olah Eti (50) pedagang Kurma di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Saat ditemui di lapaknya, Eti tengah sibuk menjual kurma.
Jika hari-hari biasa Eti hanya berjualan seorang diri, berbeda selama puasa, Eti harus dibantu dengan anak dan dua pekerjanya.
Perempuan paru baya yang sudah belasan tahun berjualan kurma di Pasar Jatinegara ini mengakui sejak awal bulan Mei, penjualan kurma mulai meningkat hingga selama Ramadhan.
"Sejak awal bulan sudah banyak yang beli, biasanya pembeli terus meningkat di bulan puasa. Kalau jualan kurma yang ramai ya hanya saat pergi haji dan puasa. Di luar itu, sepi pembeli," ucap Eti, Rabu (31/5/2017).
Eti menjelaskan dirinya menjajakan kurma dengan beragam varian dan harga. Baik Kurma kering maupun kurma basah dijual mulai harga Rp 30-500 ribu per kilonya.
"Yang paling murah itu Kurma Mesir, Rp 30 ribu per kilo. Kalau Kurma Mekkah, Kurma Nabi itu bisa sampai Rp 300-500 ribu per kilo," tuturnya.
Eti menambahkan sejauh ini yang paling laris diburu pembeli ialah Kurma Tunisia karena rasanya yang manis. Per kilo, Kurma Tunisia dijual Rp 60 ribu.
Selain menjual per kilo, Eti juga menjual kurma secara eceran, minimal seperempat ataupun kurma yang sudah di-pack di dalam kerdus kecil.