Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Lebaran, 425 Petugas Dinsos Halau Pengemis Musiman Masuk Jakarta

Walaupun gelandangan dan pengemis yang datang ke Jakarta dari daerah menurun, namun titik rawan PMKS bertambah menjadi 276 titik.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jelang Lebaran, 425 Petugas Dinsos Halau Pengemis Musiman Masuk Jakarta
Warta Kota
Saat diamankan petugas, pengemis bernama Adriana itu ternyata bisa berjalan dan hanya berpura-pura ngesot untuk memancing iba pengunjung Pasar Jatinegara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk mengantisipasi serbuan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Sebanyak 425 petugas berjaga bergantian di lima wilayah ibu kota.

"Kami sudah siaga di lima wilayah yah, untuk antisipasi lebaran. Kemarin kita udah buka kesiap siagaan kita ya kelapangan, kita sudah kerahkan 425 penjaga lapangan, namanya P3S. Ada shift, gantian, pagi, sore dan malem, bahkan ada yang menjaga hingga pagi untuk pos-pos penjagaan," kata Masrokhan saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2017).

Menurutnya, walaupun gelandangan dan pengemis yang datang ke Jakarta dari daerah menurun, namun titik rawan PMKS bertambah menjadi 276 titik.

"Dulu kan pernah ada zona 1 di 48 titik itu rawan PMKS, sekarang berkembang 276 titik, itu kita jaga semua di wilayah kota, pos-pos itu lah yang dijaga oleh petugas, dinahkodai oleh sudin sosial yang ada di lima wilayah," kata Masrokhan.

Jika terjaring petugas, PMKS akan dibawa petugas ke tempat penampungan untuk dilakukan pendataan. Setelah terbukti mereka bukan warga Jakarta, maka yang bersangkutan dikembalikan ke daerah asalnya.

Berita Rekomendasi

"Manakala kami sudah bina, ada pembinaan sosial 21 hari ya maksimum untuk itu ya. Kita kembalikan kepada keluarga," kata Masrokhan.

Sementara PMKS yang masuk ke dalam binaan panti, nantinya akan diberikan pelatihan. Tujuannya membekali mereka dengan keterampilan.

"Misalnya, dagang. Dagang kecil misalnya makanan, Koperasi Usaha Bersama. Nah itu ada 1 sampai 10 orang dibantukan modal di daerah asal. KUBRA ada permodalan awal, bisa untuk tata boga, makanan, bisa juga untuk misalnya potong rambut, (kerajinan) manik-manik dan seterusnya. Tapi bagi untuk pedagang kecil di UMKM," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas