Ada Perampokan di Daan Mogot, Ketahui Cara Polisi Mengungkapnya
Para perampok berhasil mengambil tas berisi uang Rp300 juta dari korban yang baru saja pulang dari bank.
Editor: Fajar Anjungroso
![Ada Perampokan di Daan Mogot, Ketahui Cara Polisi Mengungkapnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pengemudi-kijang-innova-berwarna-hitam-ditemukan-tewas-di_20170609_162214.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perampokan terjadi di sebuah SPBU di Daan Mogot, Jumat (9/6/2017).
Korbannya seorang pria berusia 30 tahun yang tewas ditembak oleh perampok yang berjumlah 4 orang.
Para perampok berhasil mengambil tas berisi uang Rp300 juta dari korban yang baru saja pulang dari bank.
Seperti biasanya, saat mendengar peristiwa kejahatan, salah satu pertanyaan yang paling umum muncul adalah “bagaimana cara polisi menyelidiku kasus kejahatan untuk kemudian menentukan dan menangkap pelakunya?”
Ketika kejahatan terjadi, polisi harus menentukan siapa yang melakukan hal itu sehingga pelaku dapat dituntut dan diadili. Tapi bagaimana polisi menyelidiki kejahatan-kejahatan ini?
Kejahatan sedang berlangsung
Begitu polisi menerima panggilan bahwa kejahatan sedang berlangsung, mereka mengirim petugas ke tempat kejadian perkara (TKP) secepat mungkin.
Para petugas mungkin dapat menangkap tepat kriminal di tempat kejadian.
Para petugas kemudian akan menangkap orang ini dan membawanya ke kantor polisi atau penjara untuk ditahan.
Sebelum meninggalkan TKP, polisi atau karyawan mereka akan melakukan investigasi dengan mengambil gambar dan mengambil benda yang mereka pikir terhubung ke bukti kejahatan.
Hampir semua orang yang berada di tempat kejadian akan menulis laporan, termasuk pengamatan pribadi mereka, nama-nama dan informasi kontak dari setiap saksi yang potensial, dan setiap item yang mereka ambil dari tempat kejadian.
Kejahatan yang belum terpecahkan
Jika kejahatan tidak dilihat langsung dan terutama serius atau rumit, polisi dapat menetapkan kasus untuk detektif. Dia kemudian akan mengelola tim penyidik untuk mengembangkan daftar tersangka dan menemukan pelaku yang sebenarnya.
Detektif dapat mengumpulkan bukti forensik, seperti sidik jari, darah, atau air liur yang ditemukan di TKP dan mengirimkannya ke laboratorium untuk analisis.