Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Djarot: Bangunan Liar di Kolong Tol Kalijodo Bersih Sebelum Lebaran

Selain sebagai tempat tinggal bangunan liar ternyata juga digunakan sebagai tempat hiburan malam.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Djarot: Bangunan Liar di Kolong Tol Kalijodo Bersih Sebelum Lebaran
Repro/KompasTV
Warga korban penggusuran Kalijodo kembali mendirikan rumah semipermanen di kolong jalan Tol Tomang-Pluit, Jakarta Barat, Kamis (1/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful HIdayat menegaskan, bangunan liar di kolong tol kawasan Kalijodo, Jakarta Utara harus bersih sebelum Lebaran tahun 2017.

Mantan Wali Kota Blitar ini berharap setelah penertiban, kolong tol segera dipagari agar tidak digunakan kembali sebagai tempat tinggal.

"Sebelum lebaran bersih. Prinsipnya adalah sebelum lebaran harus bersih dan segera dipagar kemudian kasih taman Kalau perlu tempat parkir," kata Djarot kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2017).

Diketahui puluhan bangunan semi permanen berdiri di kolong tol Prof Sedyatmo di Jalan Kepanduan I.

Selain sebagai tempat tinggal bangunan liar ternyata juga digunakan sebagai tempat hiburan malam.

Mengetahui keadaan tersebut, Djarot pun merasa heran dengan adanya pasokan listrik ke pemukiman ilegal tersebut.

Untuk itu dirinya meminta pihak PLN untuk memutus aliran listrik ke bangunan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Putus dong. Nggak usah suratin (PLN) harus tahu sendiri. Kemudian itu masuk Bina Marga kok bisa ya? Makanya saya bilang kasus seperti ini saya sampaikan ke Wali Kota, camat, lurah. Kalau ada kolong tol seperti ini ini minta izin kepada Bina Marga kita manfaatkan kita bikin taman," kata Djarot.

Sebelumnya, pada Jumat (2/6/2017) Satpol PP sudah berupaya untuk menertibkan tempat tersebut.

Namun penertiban urung dilakukan setelah petugas di lapangan mendapatkan perlawanan dari penghuni.

Penghuni mempersiapkan diri dengan senjata tajam untuk melawan petugas.

Karena menilai situasi tidak kondusif maka Satpol PP memutuskan untuk menunda penertiban.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas