Calon Penumpang Kereta di Stasiun Senen Keluhkan Minimnya Ruang Tunggu
Sejumlah calon pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, mengeluhkan minimnya ruang tunggu
Editor: Sanusi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah calon pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, mengeluhkan minimnya ruang tunggu.
Mila (26), pegawai bank swasta, menyatakan kapasitas ruang tunggu Stasiun Pasar Senen belum memadai.
"Lihat saja, masih banyak orang yang duduk di lantai. Ini saja di ruang tunggu, yang tidak di ruang tunggu lebih banyak," ujar Mila.
Setiono (51), penumpang tujuan Blitar, juga menyampaikan hal sama. "Ya harusnya ada ruang tunggu bagi penumpang. Kan kasian istri saya tiduran di lantai kotor gini," ujar Setiono.
Tribunnews.com memberi tahu jika ada ruang tunggu di utara dan selatan.
"Wah saya malah nggak tahu ada ruang tunggu. Habis semua orang pada nunggu di lantai gini," tambah Setiono.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, banyak para penumpang yang merasa ruang tunggu kurang memadai dari segi kapasitas.
Sementara itu, Darwoto, Wakil Kepala Stasiun Besar (WKSB) I Stasiun Pasar Senen, Jakarta, mengatakan sudah berupaya semaksimal mungkin memberikan kenyamanan bagi penumpang. Darwoto menyampaikan selain ruang tunggu utara dan selatan, terdapat pula ruang tunggu dalam.
"Ruang tunggu dalam ini diperuntukkan bagi penumpang yang waktu keberangkatan keretanya atau kereta yang bersangkutan sudah hampir tiba," kata Darwoto.
"Untuk masuk ke ruang tunggu dalam harus menunjukkan tiket dan KTP kepada petugas," tambahnya.
Lebih lanjut Darwoto menyampaikan bila setiap 1 jam ada sekira 5 kereta yang keberangkatannya berdekatan 1 sama lain di Stasiun Pasar Senen.
"Rata-rata penumpang kereta 800 orang. Ada 2 kereta yang mampu menampung 1.400 orang ," ujar Darwoto.
Sehingga diperkirakan ada sekira 5 ribu penumpang yang siap berangkat di Stasiun Pasar Senen, belum termasuk penumpang yang masih menunggu kereta datang.
"Ketika semua orang itu berada di stasiun, tentu ruang tunggu tak akan sanggup menampung," kata Darwoto.
"Lahan kami terbatas, maka kami mohon pengertian para penumpang," tambah Darwoto.