Penilaian Djarot soal Pembangunan Jakarta 5 Tahun Terakhir
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat untuk menilai apakah ibu kota lima tahun belakangan lebih baik atau tidak.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat untuk menilai apakah ibu kota lima tahun belakangan lebih baik atau tidak.
"Itu biar yang menilai ya masyarakat," kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Menurutnya, persiapan HUT ke-490 Jakarta sudah matang digelar.
Lahirnya kota Jakarta akan diperingati tepat pada 22 Juni 2017 besok.
"Besok upacara , kemudian kami akan meresmikan Jakarta Creative Hub, di Waduk Melati, kemudian sore rapat paripurna langsung ditutup dengan resepsi kemudian selesai. Setelah itu ada acara dengan orali abis itu selesai," kata Djarot.
Sementara itu Sekda Saefullah mengatakan, pembangunan dalam periode lima tahun terkahir, yakni sejak kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama hingga Djarot Saiful Hidayat menunjukkan perkembangan yang baik.
"5 tahun di periode sekarang, saya anggap ini cukup baik, karena saya kan bagian dari yang melaksanakan pekerjaan," ujarnya.
Saefullah melihat, pesatnya pembangunan infrastruktur di periode itu menjadi salah satu tolok ukur penilaian tersebut.
Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), sarana prasarana kota seperti sarana transportasi dan infrastruktur penunjangnya disebut Saefullah menjadi bukti yang sudah dapat dinikmati warga Jakarta.
"Buktinya, taman yang menjadi kebutuhan masyarakat Jakarta banyak kita bangun. Kemudian sarana dan prasarana kota, bus dgn sistem yg sekarang jauh lebih baik. Kemudian beberapa underpass dan flyover sedang kita garap terus lewat Bina Marga. Termasuk jalan layang non tol ada yang mau rampung. Semanggi juga, saya rasa bangunan monumental," katanya.
Begitu juga dengan penanganan banjir, Saefullah mengatakan, Pemprov DKI melakukan pembangunan waduk-waduk serta normalisasi sungai yang dinilai berhasil mengurangi titik-titik banjir di Jakarta.
Reformasi birokrasi pada masa itu juga dilakukan guna meningkaykan pelayanan bagi warga Jakarta.
"Tapi yang lebih penting, birokrasi sudah banyak sekali berubah, karena inti dari pemerintahan ini kan birokrasi juga. Kalo birokrasi udah melayani, transparan, adil, gak korup, ini kan tanda-tanda masy akan dilayani dengan baik," kata Saefullah.