Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas di Posko Mudik 12 Tahun Tak Berlebaran Bersama Keluarga, Tidak Bisa Dibilang Terpaksa

Jauh dari keluarga tercinta saat momen Idul Fitri, bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Petugas di Posko Mudik 12 Tahun Tak Berlebaran Bersama Keluarga, Tidak Bisa Dibilang Terpaksa
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Refleksi penumpang memasuki ruang kedatangan setibanya di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Sabtu (1/7/2017). Puncak arus balik di terminal terbesar se-Asia Tenggara tersebut diprediksi akan terjadi hari Jumat dan Sabtu, menginggat hari masuk kerja terjadi pada hari Senin (3/7/2017). TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jauh dari keluarga tercinta saat momen Idul Fitri, bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang.

Jutaan orang yang rela menerobos ratusan kilometer demi mengunjungi keluarga di rumah, jadi alasan betapa momen tersebut merupakan kondisi terbaik untuk saling mengunjungi.

Namun, tidak sama halnya dengan mereka yang tetap bertugas saat mudik lebaran tiba.

Seperti sebagian pegawai kementerian perhubungan yang terus memantau arus mudik di Posko Mudik Nasional yang berada di lantai 7 gedung tersebut.

Ditemui di posko mudik kementerian perhubungan, Sabtu (1/7/2017), Direktur Kelayakan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Musaffar Ismail yang rela tidak pulang ke Aceh untuk menemui sanak saudaranya.

Pria yang memakai rompi hijau lengkap dengan seragam Kementerian Perhubungan, menjelaskan jari tangan masih mampu menghitung seberapa sering dirinya pulang ke kampung saat momen mudik lebaran.

"Iya masih bisa dihitung jari," ujarnya seraya tersenyum.

Berita Rekomendasi

Ayah dari satu orang putri itu, mengatakan momen lebaran selalu menjadi kewajiban kementerian perhubungan dan sejumlah stakeholder terkait.

Ia harus terus memantau dan berkoordinasi dari dalam ruangan. Tidak jarang, Musaffar juga harus turun langsung untuk melakukan pengecekan.

Tanggung jawab yang tidak mudah guna memberikan kenyamanan bagi jutaan orang yang ingin bertemu keluarga di kampung halaman.

Setidaknya, tidak kurang dari 12 tahun Musaffar tidak kembali ke Serambi Mekkah untuk bertemu saudara-saudaranya. Selama itu juga, dia harus "kebagian" jaga posko mudik di berbagai daerah.

Meski diakui, rasa rindu itu ada, tetapi, pria yang sudah menetap di Jakarta tersebut menyatakan sudah menjadi tugas dia sebagai eselon II kementerian.

"Tidak bisa dibilang terpaksa. Ini sudah tugas. Bisa saja ditinggal, tapi tidak mungkin," kata Musaffar.

Usai posko mudik selesai, ucapnya lagi, pekerjaan lainnya sudah menunggu, terlebih harus melakukan evaluasi terhadap maskapai penerbangan mulai dari organisasi hingga kelayakan pesawat yang digunakan usai arus mudik lebaran.

Musaffar hanya berharap, tidak ada kejadian yang menyebabkan korban jiwa atau lainnya saat mudik lebaran kali ini. Sehingga semua pemudik dapat kembali ke daerah dan kota asal untuk kembali melakukan aktivitas.

"Semua kita berharap yang terbaik. Kita evaluasi yang kurang, dan tingkatkan yang sudah baik. Sehingga mudik lebaran bisa menjadi momen yang baik untuk bertemu keluarga," harapnya.(Rio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas