Pendatang Baru Mulai Serbu Jakarta, Djarot Antisipasi 'Manusia Gerobak'
"Yang tidak diperbolehkan adalah ketika mereka datang dan kemudian mendirikan gubuk-gubuk liar di kolong-kolong jembatan, di kolong tol," kata Djarot.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi mulai terjadinya urbanisasi pasca-Lebaran, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat akan memberikan waktu bagi para pendatang untuk menjalankan tujuan mereka datang ke ibukota.
Menurut dia, nantinya tujuan para pendatang ke Jakarta tersebut akan segera diketahui.
"Biarkan saja, kan dikasih waktu, kan (tujuan mereka) macam-macam disini, bisa mencari pekerjaan, bisa sekolah, bisa bisnis, bisa rekreasi, nanti akan kelihatan," jelas Djarot.
Baca: Pendatang Baru di Jakarta Akan Didata, Disiapkan Sanksi Bila Melanggar
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan Pemerintah Provinsi DKI melarang para pendatang tersebut datang ke Jakarta jika pada akhirnya hanya mendirikan gubuk liar.
"Yang tidak diperbolehkan adalah ketika mereka datang dan kemudian mendirikan gubuk-gubuk liar di kolong-kolong jembatan, di kolong tol," kata Djarot.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa hal tersebut harus dijaga, agar tidak terjadi dan membuat Jakarta kumuh.
"Kalau seperti itu, ya kita jaga jangan sampai (terjadi) lagi di Jakarta," tegas Djarot.
Baca: Jakarta Surganya Manusia Gerobak
Djarot pun sempat menyebutkan fenomena yang pernah terjadi di ibukota, adanya 'Manusia Gerobak'.
Jika fenomena tersebut kembali muncul, maka ia menyarankan agar mereka dibawa ke panti sosial.
"Ada dulu, dua tahun lalu banyak yang disebut dengan manusia gerobak tinggal di kereta, kalau (ada yang) seperti ini, kita ajak ke panti-panti sosial," pungkas Djarot.