Duh, 20 Tahun Apartemen Permata Hijau Pakai Air Tanah Tapi Lalai Bayar Pajak
"Sebenarnya kami bisa turunkan lagi tagihan air kami kalau mau dengan cara memaksimalkan penggunaan air tanah itu."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apartemen Permata Hijau di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ternyata sekitar 20 tahun ini menggunakan air tanah tanpa membayar pajak ke Pemprov DKI Jakarta.
Hal ini terbongkar setelah PAM Jaya mendapati pembayaran tagihan air apartemen tersebut tak maksimal dan ditindaklanjuti oleh Dinas Perindustrian dan Energi Pemprov DKI.
Setelah ditinjau, ternyata disana terdapat mata air yang terus keluar sejak awal pembangunan apartemen di tahun 1992.
Building Manager Apartemen Permata Hijau, Andi Sofyan, mengakui hal tersebut. Andi mengatakan, air tanah sudah keluar di banyak titik basement sejak apartemen berdiri tahun 1992.
Dia tak tahu bagaimana air bisa muncul. Padahal pihaknya tak terlalu dalam menggali untuk pembuatan basement. "Basement kami ini hanya 1 lantai saja," kata Andi ketika ditemui Wartakotalive.com di kantornya, Jumat (14/7/2017).
Pihaknya mencoba mengatasi dengan menutup titik-titik di mana air merembes. "Tapi setelah ditutup air justru muncul di lokasi lain di basement," kata Andi.
Untuk mengatasinya, pihak pengelola membuat lubang lebih besar di satu titik. Hasilnya rembesan di titik lain hilang dan hanya keluar di lokasi di mana lubang diperbesar. "Tadinya cuma kami buang saja air itu. Dibuang ke saluran air," kata Andi.
Tapi setelah diteliti di Sucofindo, ternyata air itu masuk ke dalam kategori air bersih yang tingkat kebersihannya di atas air olahan PDAM (PAM Jaya).
"Akhirnya kan sayang juga kalau dibuang, kami mulai pakai lah," kata Andi. Dia memperkirakan air tanah yang bocor itu mulai dipakai untuk keperluan sehari-hari sejak tahun 2000-an.
Pihaknya membangun ground tank untuk menampung air tersebut, baru dialirkan ke apartemen. Andi mengakui bahwa pihaknya tak pernah membayar pajakterkait penggunaan air tanah yang bocor itu selama kurang lebih 20 tahun.
Sejak saat itu, tagihan air apartemen permata hijau dari PAM Jaya menurun. Tapi pengelola memilih membagi penggunaan air dengan tetap memakai air dari PAM Jaya.
"Sebenarnya kami bisa turunkan lagi tagihan air kami kalau mau dengan cara memaksimalkan penggunaan air tanah itu," kata Andi.
Terkait rencana Dinas Pajak dan Retribusi DKI bakal menginspeksi dan menghitung besaran air tanah yang sudah digunakan dan harus dibayarkan, Andi tak sepaham dengan hal tersebut.
"Kami juga tak inginkan air ini kok. Ini bukan rezeki juga menurut kami. Wong keluar sendiri," jelas Andi.