Kronologis Terbakarnya KM Zahro Express Versi KNKT
Usai melakukan investigasi selama empat bulan, Investigator Pelayaran KNKT Bambang Safari Alwi menjabarkan kronologisnya.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya membuka hasil investigasi terbakarnya Kapal Motor Zahro Express saat melaju menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada 1 Januari 2017.
Usai melakukan investigasi selama empat bulan, Investigator Pelayaran KNKT Bambang Safari Alwi menjabarkan kronologisnya.
Berdasarkan investigasi, awalnya KM Zahro Express sudah terlebih dulu bersandar di dermaga pelabuhan Kali Adem, Muara Angke pada 31 Desember 2016 pada pukul 13.15 WIB.
Kemudian keesokan harinya pada 1 Januari 2017, sekitar pukul 04.00 WIB, Kepala Kamar Mesin (KKM) menghidupkan mesin penggerak generator listrik. Setelah listrik meyala, KKM pun menghidupkan sejumlah peralatan untuk operasional kapal.
"Sejak pukul 05.00 WIB sampai menjelang keberangkatan, para penumpang mulai berdatangan dan menaiki kapal dengan menempati akomodasi geladak utama dan atas," tutur Bambang Safari Alwi saat ditemui di Pelabuhan Kaliadem, Jumat (14/7/2017).
Kemudian pada pukul 06.30 WIB Nahkoda KM Zahro Express mengajukan permohonan keberangkatan kapal kepada kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk tujuan Pulau Tidung.
"Pada saat melakukan permohonan tercatat 100 orang penumpang dan lima orang awak kapal," ucap Bambang Safari.
Setelah Kepala KSOP Muara Angke menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) pada pukul 07.00 WIB, sekitar 30 menit kemudian tepatnya 07.30 KKM menghidupkan mesin induk.
Lalu pada pukul 08.15 WIB, KM Zahro Express lepas tali dan berlayar meninggalkan Pelabuhan Kali Adem dengan kecepatan normal sekitar 10 Knot, tidak lama kapal pun terbakar
"Sekitar 15 menit kemudian, terlihat asap dan api yang kemudian membesar sehingga hampir seluruh bagian kapal terbakar," ungkap Bambang Safari Alwi.
Beda Manifes
Dari hasil investigasi KNKT, terjadi perbedaan jumlah penumpang. KM Zahro Express ternyata membawa 221 penumpang dengan rincian 216 penumpang dan 5 awak kapal.
Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 24 penumpang meninggal dunia, dan 192 penumpang selamat.
"Akibat lainnya Zahro Express mengalami kerusakan berat pada bangunan atas dan seluruh permesinannya namun tidak terdapat pencemaran laut maupun kerusakan properti lainnya," papar Bambang Safari Alwi.
Lokasi kecelakaan terbakarnya KM Zahro Express berada di sekitar perairan Utara Teluk Jakarta sekira 3 mil dari dermaga Muara Angke.
KM Zahro Express sendiri memiliki panjang 26,20 meter, lebar 6,00 meter, dengan ketinggian dalam 1,64 meter, 106 GT/32 NT, milik perorangan.