Pura-pura Jadi Turis, Warga Taiwan Penyelundup 1 Ton Sabu Dapat Bekal Rp 200 Juta
Penyelundupan yang melibatkan empat warga negara Taiwan itu rupanya sudah dipersiapkan sejak sebulan lalu.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Barang haram itu dikirim dari Guangzhou, Tiongkok.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta menyampaikan empat tersangka mendapat uang sebelum berangkat dari Taiwan ke Indonesia.
"Masing-masing orang itu ketika berangkat dari Taiwan sudah mendapat uang Rp 200 juta. Siapa pemberi uang itu masih kami dalami," ujar Nico.
Kini polisi fokus mencari kapal besar yang digunakan para pelaku untuk mengangkut satu ton sabu-sabu tersebut.
"Kami masih mencari tahu bagaimana kapal yang mengantar barang itu bisa masuk ke sini (wilayah Indonesia)," kata Nico.
Nico Afinta menyebut sabu-sabu itu masuk kategori kualitas bagus.
"Sabu yang kami temukan di Anyer itu kualitas nomor satu (bagus)," ujar Nico.
Menurutnya, sabu itu sudah siap diedarkan di Jakarta.
"Sabu itu sudah siap edar," kata Nico.
72 Jaringan Narkoba
Dalam data Badan Narkotika Nasional (BNN), empat tersangka penyelundup 1 ton sabu asal Tiongkok itu merupakan satu dari 72 jaringan narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia.
"Yang jelas mereka bagian dari 72 jaringan internasional," kata Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso di komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat.
Menurut pria yang karib disapa Buwas tersebut, jaringan asal Tiongkok tersebut juga mendistribusikan narkobanya di Pulau Jawa sebagai kawasan pangsa besar narkoba.
Buwas menyebut keahlian jaringan narkotika internasional telah mempersulit upaya Polri dan BNN dalam mengungkap kasus narkotika.
"Teknologi yang mereka miliki lebih hebat dari teknologi kami," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.