Kantor DPP PPP Dirusak Orang, Kaca Pecah, Petugas Keamanan Terluka
Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Nomor 60 RT/RW 001/02, Menteng, diserang sekelompok orang tak dikenal, Minggu.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Diponegoro, Nomor 60 RT/RW 001/02, Menteng, diserang sekelompok orang tak dikenal, Minggu (16/7/2017) dinihari.
Insiden ini mengakibatkan kantor mengalami kerusakan dan seorang petugas keamanan menjadi korban.
Berdasarkan pemantauan, setelah insiden penyerangan tersebut, kantor mengalami porak-poranda dan kerusakan di sejumlah tempat.
Beberapa sisi dinding kaca kantor di sebelah timur dan utara rusak hingga pecah dan berlubang. Sejumlah lampu di depan lobi rusak.
Wakil Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat, mengatakan penyerangan terjadi pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB.
Diperkirakan ada 80 orang datang ke lokasi menggunakan mobil dan sepeda motor.
Baca: Penyerangan Kantor DPP PPP Diduga Dilakukan Lawan Politik
"Jam 02.00 dinihari, mereka datang," kata Humphrey, Minggu (16/7/2017).
Saat kejadian itu, ada lima orang petugas keamanan dari PPP kubu Djan Faridz yang menjaga kantor.
Namun, orang tak dikenal memaksa masuk kantor dengan cara memanjat pagar dan melempar batu.
Penyerangan itu mengakibatkan salah satu petugas keamanan kantor, Nong Lea (17), mengalami luka di wajah.
Dia terkena lemparan batu oleh massa yang ingin masuk ke dalam kantor DPP PPP.
Pria yang bertugas menjaga di Kantor DPP PPP sejak 2016 itu berencana melakukan visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Saya lagi berjaga sekitar pukul 02.00 WIB, ada 70 sampai 80 orang menyerang. Saya sempat menghalangi. Mereka melempar batu ke dalam. Mereka memaksa buka pagar. Ini kena lemparan batu," ujar Nong Lea.
Atas kejadian itu, pihak PPP kubu Djan Faridz sudah melaporkan kepada Polres Metro Jakarta Pusat.
Atas laporan itu, mereka berharap aparat kepolisian dapat menangkap supaya memberikan efek jera kepada para pelaku yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya tersebut.
Sementara itu, aparat kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Barang bukti itu, seperti batu, penahan kaca hingga CCTV serta keterangan saksi mata yang dimasukkan ke dalam plastik.
Setelah melakukan olah TKP, aparat kepolisian menganalisa rekaman CCTV yang berada di salah satu unit komputer.
Lalu, aparat kepolisian meminta data CCTV itu untuk mengidentifikasi lebih lanjut.
Kapolsek Metro Menteng, AKBP Ronald Purba, mengaku sedang mengusut kejadian penyerangan Kantor PPP.
Selain mengamankan sejumlah barang bukti, kata dia, aparat kepolisian juga meminta keterangan saksi-saksi untuk mengungkap insiden tersebut.
"Saya di tempat kejadian perkara, saya membubarkan. Ada orang di sini melaporkan," tambah Ronald.