Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Buru Warga yang Bakar Hidup-hidup Seorang Pria di Bekasi

"Kita masih melakukan penyelidikan pelaku yang membakar (MA). Karena kalau keroyok massa pasti banyak pelakunya," kata Asep.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polisi Buru Warga yang Bakar Hidup-hidup Seorang Pria di Bekasi
FACEBOOK/ KOLASE TRIBUNWOW.COM
Pria dibakar hidup-hidup padahal ia mampir ke masjid untuk salat. Ia dituding mencuri lalu diamuk warga hingga nasibnya tragis. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra akan menyelidiki warga yang main hakim sendiri dengan mengeroyok dan membakar pria (MA) yang diduga mencuri amplifier milik mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Kita masih melakukan penyelidikan pelaku yang membakar (MA). Karena kalau keroyok massa pasti banyak pelakunya," kata Asep di Polres Metro Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017).

Ia menjelaskan saat ini para saksi sudah memberikan keterangan terkait penegasan laporan tersebut.

Ada dua saksi yang telah diperiksa, yaitu marbot dan pengelola mushala.

Asep mengatakan perilaku main hakim seperti halnya mengeroyok dan membakar orang merupakan tindakan main hakim sendiri dan tidak memiliki rasa kemanusiaan.

"Saya kira tindakan ini juga tidak dibenarkan. Main hakim sendiri namanya. Tidak boleh begitu," kata dia.

Baca: Kisah Sedih Zubaidah yang Suaminya Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Saya Sempat Enggak Percaya

Berita Rekomendasi

Dia juga menjelaskan, pihak kepolisian telah mendatangi keluarga dari MA.

Menurut dia, setiap orang memiliki hak asasi manusia sehingga tidak dapat diperlakukan seperti itu walaupun diduga orang tersebut mencuri.

Untuk itu, Asep menegaskan akan mencari pelaku yang telah melakukan pengeroyokan dan pembakaran MA.

Adapun kejadian tersebut, adanya dugaan pencurian tersebut menurut saksi yaitu marbot dan pengelola mushala yang telah diperiksa.

MA telah diamati oleh saksi sejak kedatangannya ke mushala tersebut.

"Orang tersebut datang menggunakan motor dan memang benar membawa amplifier lainnya sebanyak dua buah ada di motornya," kata Asep.

Ia mengatakan saat itu MA datang dengan gerak-gerik mencurigakan.

Salah satu marbot masjid melihat MA mengambil air wudhu dan masuk ke mushala.

Namun tak selang beberapa lama, MA pun keluar dan pergi meninggalkan mushala.

Setelah dilihat ke dalam mushala, saksi melihat amplifier yang ada dalam mushala sudah hilang.

Akhirnya pengelola mushala mengejar pelaku, namun tidak ditemukan.

Saat mereka berbalik arah untuk kembali, ternyata berpapasan dengan MA.

Dia pun ditegur dan diminta mengembalikan amplifier yang diduga telah dicuri dari mushala.

"Namun saat ditanya pelaku langsung lari dan meninggalkan motor. Sehingga akhirnya didapati oleh masyarakat dan terjadi pengeroyokan sampai pada pembakaran orang yang diduga sebagai pelaku itu," kata Asep.

Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, polisi melakukan olah TKP dan didapatkan beberapa barang bukti.

Di antaranya satu motor milik yang diduga pelaku.

Kemudian, dua unit amplifier yang berada di motor tersebut, lalu satu amplifier ada di tas gendong warna hitam.

Asep mengatakan amplifier yang menjadi barang bukti, diakui milik dari mushala.

Asep mengatakan, MA sehari-harinya diketahui sebagai teknisi atau menjual jasa servis barang-barang elektronik.

Penulis: Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Istri Almarhum Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi
 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas