Suaminya Tewas Dibakar Massa, Siti Zubaidah: Cukup Saya Saja yang Mengalami
Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasi yang dibakar hidup-hidup mencoba tegar.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Siti Zubaidah (25), istri dari MA, pria di Bekasi yang dibakar hidup-hidup mencoba tegar. Kini, ia hanya berupaya mencari keadilan usai sang suami menjadi korban para pelaku pembakaran.
"Kalau jujur saya udah enggak bisa nangis lagi. Udah coba tegar saya, bener. Emang dari awal saya nggak nuntut apa-apa, cuma minta keadilan buat suami saya aja," ujar Zubaidah (25) saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (6/8/2017).
Menurutnya, bila memang sang suami bersalah, sepatutnya tidak diperlakukan secara keji. Apalagi, Indonesia merupakan negara hukum dan sang suami merupakan manusia.
Zubaidah mengaku, sempat dimintai keterangan aparat kepolisian dari Polres Metro Bekasi pada Jumat (4/8/2017) lalu.
Baca: Pengakuan Pengurus Musala Soal Pencurian Ampli hingga Pria Dibakar: Demi Allah, Itu Biadab Sekali!
Saat itu, polisi yang memintai keterangan menyebut keterangan Zubaidah bakal menjadi laporan untuk menyelidiki para pelaku yang membakar sang suami hingga tewas.
Ia berharap, laporan itu bisa menangkap para pelaku, dan kemudian mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya tersebut.
"Biar ada efek jera dan jadi pelajaran untuk masyarakat lain. Apabila ada kejadian seperti itu, nggak terjadi lagi sampai ngilangin nyawa orang. Cukup biar saya aja yang ngalamin ini," kata Zubaidah.
Zubaidah yang telah ditinggalkan MA, memiliki seorang anak laki-laki (AS) berusia empat tahun dan bayi dalam kandungan berusia enam bulan.
Baca: Pengurus Musala: Dipukuli Massa, MA Sempat Bersimpuh di Hadapan Saya Minta Maaf
Untuk diketahui, MA bekerja mencari barang-barang atau amplifier bekas. MA lalu mereparasi amlifier bekas di rumah dan kemudian dijual lagi setelah diperbaiki.
Namun, MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga pada Selasa (1/8/2017) lalu, sekitar pukul 16.30 WIB di Pasar Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.
MA dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai pelaku pencurian amplifier milik musala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.