Ayah yang Tega Bunuh Bayinya dengan Bantal Dikenal Pendiam dan Tertutup
Faisal Amir (27)diketahui tercatat sebagai warga Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Faisal Amir (27), ayah yang tega membekap bayinya yang berusia 3 bulan di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara diketahui tercatat sebagai warga Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok.
Di sana ternyata Faisal tinggal mengontrak bersama ibunya Sujanawati dan adiknya serta beberapa kerabat lainnya. Sementara ayah Faisal diketahui sudah cukup lama meninggal dunia.
Hal itu dikatakan Jayadi (60) Ketua RT 5/8, Rangkapan Jaya Baru, dimana Faisal sempat tinggal mengontrak bersama adiknya. Faisal diketahui merupakan anak pertama.
Baca: Melihat Rumah Karya Bung Karno di Bandung, Banyak Orang Datang Ingin Berfoto
"Mereka tinggal di salah satu kontrakan di sini, selama dua tahun," kata Jayadi saat ditemui Warta Kota, Rabu (9/8/2017) sore.
Yakni katanya mulai sekitar tahun 2013 sampai 2015 lalu. Saat tinggal di sana, menurut Jayadi, ibu Faisal mengurus administrasi kependudukan dari KTP dan KK.
"Jadi catatan KTP mereka memang warga sini, warga Kampung Rawa Denok RT 5, RW 8, Rangkapan Jaya Baru. Mereka tadinya pindahan dari Grogol, Kecamatan Limo, Depok," kata Jayadi.
Kemudian kata Jayadi sekitar 2015, keluarga Sujanawati pindaj ke Kampung Benda di Cipayung.
"Mereka cari kontrakan yang bisa masuk mobil. Soalnya ibunya Faisal usaha teh kemasan. Jadi sampai sekarang mereka tinggal mengontrak di Kampung Benda," kata Jayadi.
Menurut Jayadi, selama Faisal dan ibunya mengontrak di wilayahnya, Faisal diketahui jarang bergaul dengan pemuda dan warga sekitar.
"Faisal orangnya tertutup dan agak pendiam. Waktu tinggal di sini dia belum menikah atau masih lajang. Bahkan sampai sekarang saya gak tahu dia sudah menikah. Karena sejak pindah sudah gak pernah nyambung dan ketemu lagi," kata Jayadi.
Meski Faisal pendiam dan tertutup kata dia, tidak ada gelagat yang aneh dari dirinya.
Baca: Jika Bung Karno sedang Marah Besar, Pasukan Cakrabirawa Andalkan Wanita Cantik untuk Meredakannya
"Biasa saja. Kadang bantu ibunya usaha teh. Tapi setahu saya, waktu di tinggal di sini, dia katanya kerja. Karena kebanyakan pergi setiap harinya daripada di rumah, kadang pakai motor kadang jalan. Tapi gak tahu kerja apa," kata Jayadi.
Jayadi mengaku kaget saat diberitahu bahwa Faisal merupakan tersangka kasus pembunuhan terhadap bayinya sendiri.
"Ya kagetlah. Gak nyangka juga. Karena orangnya, ya begitu sih, pendiam dan gak bergaul di sini, mungkin cangung dan gak nyambung," kata Jayadi.
Hal senada dikatakan Andri (25) warga lain yang juga merupakan salah satu pekerja di usaha teh yang dikelola Sujanawati, ibunda Faisal.
"Biar kerja sama ibunya, jarang ngobrol sama Faisal, karena dia pendiam," kata Andri.
Bahkan katanya saat ibu Faisal mengontrak di Kampung Rawa Denok atau di Kampung Benda, Faisal sangat jarang bergaul dengan warga sekitar. "Dia gak bergaul dengan warga," katanya.
Seperti diketahui Faisal Amir (27), warga Kampung Rawa Denok, RT 5, RW 8, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok, diduga kuat telah membunuh bayi perempuannya yang berusia tiga bulan, KAA, di Tower Dahlia 19 KP Apartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (8/8/2017) sore.
Motifnya diduga karena Faisal kesal, lantaran sang istri jarang pulang.
Penulis: Budi Sam Law Malau