Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Bos First Travel Hendak Dipukul dan Ditanya Rasanya Makan Duit Jemaah

"Apa-apaan kamu! Main pukul aja. Nggak boleh dong main pukul-pukul gitu,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketika Bos First Travel Hendak Dipukul dan Ditanya Rasanya Makan Duit Jemaah
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Polisi menggelar tersangka kasus penipuan PT First Travel dengan menunjukan barang bukti dan tersangka di Bareskrim Polri, Gambir Jakarta Pusat, Selasa (22/8). Bareskrim Polri menetapkan tiga orang tersangka yakni Andika Surachman (kedua dari kiri), Anniesa Desvitasari (tengah), dan Siti Nuraidah Hasibuan terkait kasus penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umroh yang dilakukan PT First Travel yang kerugiannya mencapai Rp. 848 miliar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos First Travel, Andika Surachman, nyaris dipukul seorang pria setengah baya yang menunggunya di luar ruang konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017) siang.

Namun, percobaan serangan tangan kosong itu dapat dicegah.

Andika Surachman yang berstatus tersangka dugaan penipuan First Travel dihadirkan di ruang konferensi pers bersama istrinya, Anniesa Desvitasari Hasibuan, dan Kiki Hasibuan (Komisaris dan Manajer Keuangan First Travel).

Baca: Saat Polisi Temukan Aset, Bos First Travel Selalu Bilang Oh Iya Pak, Kemarin Saya Lupa

Usai jumpa pers, Andika dan istri serta adik iparnya digiring kembali ke ruang tahanan.

Langkah mereka tersendat karena dikerubungi wartawan yang mencecar pertanyaan maupun fotografer dan juru kamera yang mengambil gambar para tersangka dari jarak dekat.

Akhirnya Andika bisa melewati pintu ruangan jumpa pers.

Berita Rekomendasi

Tapi tiba-tiba seorang pria setengah baya menyeruak kerumunan wartawan.

Dia mendekati Andika lalu berusaha memukul pendiri First Travel tersebut.

Baca: Polisi Sita Rumah Mewah, Mobil, Kontrakan, Hingga Butik Milik Bos First Travel

Beruntung serangan itu bisa dihalangi Deski, Kepala Divisi Legal Handling Complaint First Travel.

Deski yang berjalan di sisi Andika juga memarahi pria tersebut.

"Apa-apaan kamu! Main pukul aja. Nggak boleh dong main pukul-pukul gitu," kata Deski yang mengenakan batik dan peci hitam.

Sejumlah polisi segera merangkul pria yang belum diketahui identitasnya tersebut.

Baca: Kasus First Travel Dirilis, Annisa dan Kiki Gunakan Cadar Hitam, Andika Masih Bisa Umbar Senyum

Dia dibawa ke ruangan terpisah.

Saat itu, memang banyak para calon jemaah umrah yang sedang melapor di Posko Pengaduan Crisis Center kasus penipuan First Travel yang berada di lantai G.

Kehadiran ketiga tersangka itu rupanya tercium mereka.

Sehingga, seorang dari calon jemaah menyusup di antara kerumunan wartawan dan berusaha memukul Andika, bos First Travel.

Terus menunduk

Konferensi pers yang dimulai pukul 10.40 WIB itu menghadirkan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, dan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Herry Rudolf Nahak, sebagai narasumber.

Penyidik juga menggelar sejumlah barang bukti kasus penipuan First Travel.

Namun, wartawan protes karena penyidik tidak menghadirkan ketiga tersangka.

"Kenapa tersangka tidak dihadirkan seperti jumpa pers kasus-kasus lain? Hadirkan saja di sini, kami ingin melihat bahkan kalau bisa menanyakan bagaimana rasanya makan duit jemaah?" kata seorang wartawan.

Setyo pun membantah bahwa pihaknya menyembunyikan tersangka.

"Kami ingin bahas konferensi pers dulu supaya fokus. Setelah ini tersangka kami hadirkan," katanya.

Pukul 11.14 WIB, penyidik menepati janjinya.

Ketiga tersangka digiring ke ruang jumpa pers.

Ketiganya mengenakan seragam tahanan Bareskrim berwarna oranye.

Selain seragam tahanan, Anniesa dan Kiki juga mengenakan kerudung dan cadar.

Perhatian para wartawan pun tertuju kepada mereka.

"Enak nggak Bu, makan duit jemaah?" tanya wartawan kepada dua wanita kakak beradik itu.

Namun tak sepatah kata pun keluar dari mulut mereka.

Sementara, Andika terus menundukkan kepala.

Restoran di Inggris

Herry juga mengatakan, penyidik tengah menelusuri aset Andika dan Anniesa di luar negeri.

Mereka mengaku mereka memiliki restoran di Inggris.

"Menurut tersangka, dia beli restoran di Inggris," ujar Herry.

Menurut Andika dan Anniesa, restoran itu dibeli pada 2016.

Harga belinya saat itu, 700.000 poundsterling atau sekitar Rp 11,9 miliar.
Namun, belum diketahui nama restoran tersebut.

"Infonya (restoran) masih beroperasi," kata Herry.

Hingga kemarin, penyidik masih mengecek keberadaan restoran itu.

Polisi juga belum mendapatkan dokumen kepemilikan restoran tersebut.

Penyidik menyita sejumlah kantor dan rumah di Jakarta dan sekitarnya terkait kasus tersebut.

Di antaranya rumah mewah Andika dan Anniesa Desvitasari di Sentul City, Kabupaten Bogor.

Selain itu rumah di Kompleks Vasa Cluster, Jalan Kebagusan Dalam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dan rumah kontrakan di Jalan Benda Raya, Gang Cilandak, Jakarta Selatan.

Tiga kantor First Travel di Cimanggis, Jalan TB Sumatupang, dan Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, tak luput dari penyitaan.

Anniesa yang berprofesi sebagai desainer juga memiliki butik.

"Butik milik Anniesa di Gedung Promenade Nomor 20 Unit F dan G di Jalan Bangka Raya Kemang, Jakarta Selatan, juga kami sita," kata Herry.

Aset lain yang disita dari para tersangka adalah lima mobil.

Herry mengatakan, dari pengembangan perkara, diketahui ada aset lain berupa sebelas mobil yang diduga terkait dengan kasus ini.

"Yang itu sudah dijual atau pindah tangan," kata Herry. (suf/fah/fin/Kompas.com)

Baca selengkapnya di Harian Warta Kota edisi Rabu, 23 Agustus 2017

Berita ini pun sudah ditayangkan di wartakotalive.com dengan judul: Bos Travel Cuma Menundukkan Kepala Saat Diberi Pertanyaan yang Menohok

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas