Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AMPG DKI Jakarta Bantu Korban Kebakaran Kampung Bulak Tengah Klender

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DKI Jakarta menyambangi korban kebakaran di Kampung Bulak Tengah, Klender

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AMPG DKI Jakarta Bantu Korban Kebakaran Kampung Bulak Tengah Klender
Istimewa
AMPG menyerahkan sumbangan di Klender 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) DKI Jakarta menyambangi korban kebakaran di Kampung Bulak Tengah, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (24/8/2017).

Dalam kesempatan ini, ormas sayap Partai Golkar tersebut memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Diantaranya sembako, obat-obatan, air minum kemasan dan pakaian.

"Kali ini kita juga berikan pakaian dalam dan popok untuk balita serta tikar untuk alas tidur. Jumlah bantuan kali ini lebih banyak dibandingkan ketika kita memberikan bantuan korban kebakaran di Kebon Pala," Ketua AMPG DKI Jakarta, Rob Clinton Kardinal di lokasi.

Menurutnya, jumlah bantuan lebih banyak diberikan, karena selain AMPG tingkat DKI Jakarta, AMPG tingkat pusat juga memberikan sumbangan.

Dirinya berharap, bantuan yang diberikan bisa membantu meringankan beban para korban yang terkena musibah sehingga bisa bersemangat kembali dalam menjalani hidup.

"Bantuan ini bentuk bahwa AMPG betul-betul membantu korban yang terkena musibah. Harapannya bantuan ini bisa meringankan beban para korban yang terkena musibah. Sehingga para korban bisa semangat lagi untuk beraktivitas dan berkarya," katanya.

Sementara itu Lurah Klender, Abdul Rahman Hakim mengatakan, setidaknya ada 1.201 warga yang terpaksa mengungsi karena musibah kebakaran.

Berita Rekomendasi

Saat ini para korban kebakaran mengungsi di Gedung Kelurahan Klender. Diantara korban ada yang menempati ruangan kosong Gedung Kelurahan. Ada juga diantara para korban yang menempati tenda di pelataran Gedung Kelurahan.

Para korban pun diberi waktu selama tiga hari untuk mengungsi, kemudian diperpanjang lagi tiga hari lagi. Namun jika sudah lewat dari enam hari maka para korban kebakaran harus meninggalkan lokasi pengungsi mencari tempat tinggal baru.

Para warga sendiri, kata Lurah mendirikan bangunan diatas lahan milik Hokiharta terpidana korupsi secara ilegal. Sehingga para korban kebakaran tidak bisa kembali mendirikan bangunan tempat tinggal diatas lahan tersebut.

Dalam kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 400 pintu. Rumah yang terbakar sebagian besar semi permanen berbentuk kontrakan. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi Selasa (22/8/2017) kemarin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas